Asisten Marketing Manager Hotel Purnama Rizky Rakhmad Hadiri mengatakan, bahwa identitas Abdi terungkap dari data registrasi kamar hotel pada Jumat (25/10/2019).
Sekitar pukul 13.00 WIB, Abdi berprofesi sebagai sopir memesan dua kamar sekaligus. Pemesanan dilakukan secara langsung atau walk in guest, untuk satu kamar kelas cottage dan satu kelas deluxe.
Untuk dua kamar yang dipesan, Hotel Purnama memasang bandrol Rp 2,3 juta untuk kelas cottage dengan nomor kamar 6107. Sementara kamar satunya berkelas deluxe dengan harga Rp 1,5 juta, Abdi diberi kamar nomor 8229.
"Sesuai data registrasi kamar 6107 dan 8229 dipesan oleh Abdi domisili di Lawang, pekerjaan sopir. Pemesanan walk in guest, sekitar pukul 13.00. Tarif kamar 6107 type cottage seharga Rp 2,5 juta, sedangkan 8229 dengan type deluxe seharga Rp 1,5 juta," ungkap Rizky kepada detikcom, Minggu (27/10/2019).
Rizky mengaku, tak mengetahui jelas siapa yang ditangkap oleh aparat kepolisian, selepas maghrib di pintu masuk parkir hotel.
Akan tetapi, pasca penangkapan tersebut. Pihaknya baru mengetahui, jika 2 kamar yang dipesan oleh Abdi, adalah untuk tamu yang ditangkap kepolisian itu.
"Jadi dua orang yang ditunggu kepolisian dan kemudian ditangkap itu, adalah tamu yang akan menempati kamar yang dipesan oleh Abdi sebelumnya. Yakni kamar 6107 dan 8229," beber Rizky.
Dari informasi yang didapatkan, polisi dari Polda Jatim saat itu menangkap dua orang yang menumpang saat masuk area parkir. Tak lama, setelah sekuriti memberikan karcis parkir untuk kendaraan tersebut.
Nah, apakah dua orang itu ada kaitannya dengan yang ramai diberitakan (artis) sekarang atau kasus lain. Kami belum dapat informasi yang jelas," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Rizky membantah adanya penggerebekan sekaligus penangkapan tamu di dalam kamar hotel pada malam kejadian.
"Kalau yang dikatakan, digerebek atau sampai mendobrak pintu kamar, seperti dalam pemberitaan. Kami bisa tegaskan itu tidak ada. Yang ada penangkapan oleh kepolisian di pintu masuk parkir," pungkasnya.(dtk)
Loading...
loading...
