BERITA TERKINI - Menkopolhukam Mahfud MD melaksanakan ibadah salat Jumat di kantor barunya, Jumat (25/10). Ia pun memuji keberagaman yang selalu tercipta di kantor-kantor lewat adanya tempat ibadah.
"Ada yang juga mungkin punya gereja, itu boleh saja, punya pura boleh saja. Dan di sini (Kemenkopolhukam) ada masjid, di kantor-kantor lain ada masjid," jelas Mahfud usai salat Jumat di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Mahfud pun meminta agar keberadaan tempat ibadah di kantor, seperti masjid digunakan untuk menebar kedamaian. Bukan untuk menciptakan permusuhan, adu domba, hingga menebar kebencian terhadap sesama muslim.
"Yang ingin saya katakan, masjid itu bukan untuk membangun pertentangan dan permusuhan. Masjid dan pengajian di kantor-kantor itu untuk membangun persaudaraan dan kesejukan," jelasnya.
"Tidak boleh mengadu domba, tidak boleh bersifat takfiri, menganggap orang lain kalau tidak sepakat dengan dia musuh, adalah kafir dan sebagainya," lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Mahfud menegaskan kehidupan beragama di Indonesia telah dijamin oleh Pancasila dan konstitusi.
"Di negara Pancasila ini negara kehidupaan keberagamaan dijamin sepenuhnya, masjid-masjid dikelola dengan baik untuk tidak menimbulkan bibit-bibit permusuhan hanya karena perbedaan pandangan, perbedaan paham dalam kehidupan beragama," terangnya.
Mahfud mengatakan, kondisi ini berbeda jauh pada tahun 80-an. Saat itu, kata Mahfud, kantor-kantor yang memiliki masjid atau tempat ibadah dan kegiatan keagamaan dianggap tak wajar.
"Hampir setiap kantor pemerintah ini hampir punya masjid. Jadi orang Islam itu harus berbangga, karena di tahun 80-an, kantor pemerintah itu kalau punya masjid dianggap aneh," katanya.
Ia pun merasa bersyukur saat ini banyak kantor-kantor memiliki masjid dan kegiatan keagamaan yang baik.
"Ternyata sekarang di kantor-kantor pemerintah itu sudah punya masjid, kehidupan keagaaman," pungkasnya. (kp)
Loading...
loading...
