BERITA TERKINI - Tak hanya memikirkan soal pendidikan di era digital, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru Nadiem Makarim juga punya tantangan besar soal kondisi bangunan sekolah di daerah yang sudah banyak yang lapuk.
Terakhir, bertepatan dengan pelantikan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud di Jakarta, dua ruang kelas yang berada di SD Negeri 2 Cijolang, Garut, roboh karena kondisinya yang sudah lapuk, Rabu (23/10). Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden robohnya dua ruang kelas tersebut
Menurut Anggota Komisi 4 DPRD Garut, Ade Husna, kondisi SDN 2 Cijolang memang sudah lapuk dan banyak bagian yang rusak. Ade mengatakan, dua ruang kelas ambruk pada Rabu (23/10) sekitar pukul 14.40 WIB.
Sekolah yang berada di Kampung Laksana, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, kondisinya memang sudah rusak," katanya saat dihubungi Kantor Berita RMOLJabar.
Padahal kata Ade, sehari sebelumnya pihak DPRD sudah memeriksa bangunan SD untuk dilaporkan ke Dinas Pendidikan. Namun ternyata nasib berkata lain, bangunan tersebut keburu ambruk.
Sementara itu menurut Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Inf Erwin Agung beradasarkan keterangan yang terima dari pihak sekolah, kondisi bangunan khususnya bagian atap dan ruang kelas sudah lapuk. Bangunan sekolah tersebut dibangun pada 2008 lalu.
Erwin mengatakan, saat dua ruang kelas tersebut roboh tidak ada kegiatan belajar mengajar. Ruangan tersebut selama enam bulan memang tidak digunakan karena kondisinya yang membahayakan.
Ia menambahkan, pada Mei 2019 dua ruang kelas yang biasa digunakan oleh siswa kelas 2 dan 3 tidak digunakan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Agar kegiatan belajar mengajar bisa tetap terlaksana, pihak sekolah pun sempat meminjam ruangan Madrasah al Muhtadin.
Namun, pada September 2019, kegiatan belajar mengajar kembali ke SD Cijolang. Karena ruang milik Madrasah Al Muhtadin hendak digunakan untuk pengajian dan sarana majelis taklim.
"Kegiatan belajar mengajar untuk kelas 2 dan 3 pun kemudian kembali ke sekitar sekolah dan hingga akhirnya atap sekolah roboh," katanya.
Selain ruangan yang ambruk, sejumlah retakan besar pun terlihat di dinding sekolah. Danramil Limbangan, disebut Erwin sudah mendatangi langsung lokasi dan berkoordinasi dengan Kepala SD Negeri 2 Cijolang, Komite Sekolah, dan Kepala Desa Cijolang untuk mencari solusi tempat ruang belajar para siswa.
"Hasil koordinasi didapatkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan dipindahkan sementara hingga proses perbaikan di Madrahan al Muhdtadin mulai besok. Menurut Kepala Sekolah, sejak 2017 sudah mengajukan perbaikan namun belum terealisasi sampai sekarang," pungkasnya.(rmol)
Terakhir, bertepatan dengan pelantikan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud di Jakarta, dua ruang kelas yang berada di SD Negeri 2 Cijolang, Garut, roboh karena kondisinya yang sudah lapuk, Rabu (23/10). Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden robohnya dua ruang kelas tersebut
Menurut Anggota Komisi 4 DPRD Garut, Ade Husna, kondisi SDN 2 Cijolang memang sudah lapuk dan banyak bagian yang rusak. Ade mengatakan, dua ruang kelas ambruk pada Rabu (23/10) sekitar pukul 14.40 WIB.
Sekolah yang berada di Kampung Laksana, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, kondisinya memang sudah rusak," katanya saat dihubungi Kantor Berita RMOLJabar.
Padahal kata Ade, sehari sebelumnya pihak DPRD sudah memeriksa bangunan SD untuk dilaporkan ke Dinas Pendidikan. Namun ternyata nasib berkata lain, bangunan tersebut keburu ambruk.
Sementara itu menurut Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Inf Erwin Agung beradasarkan keterangan yang terima dari pihak sekolah, kondisi bangunan khususnya bagian atap dan ruang kelas sudah lapuk. Bangunan sekolah tersebut dibangun pada 2008 lalu.
Erwin mengatakan, saat dua ruang kelas tersebut roboh tidak ada kegiatan belajar mengajar. Ruangan tersebut selama enam bulan memang tidak digunakan karena kondisinya yang membahayakan.
Ia menambahkan, pada Mei 2019 dua ruang kelas yang biasa digunakan oleh siswa kelas 2 dan 3 tidak digunakan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Agar kegiatan belajar mengajar bisa tetap terlaksana, pihak sekolah pun sempat meminjam ruangan Madrasah al Muhtadin.
Namun, pada September 2019, kegiatan belajar mengajar kembali ke SD Cijolang. Karena ruang milik Madrasah Al Muhtadin hendak digunakan untuk pengajian dan sarana majelis taklim.
"Kegiatan belajar mengajar untuk kelas 2 dan 3 pun kemudian kembali ke sekitar sekolah dan hingga akhirnya atap sekolah roboh," katanya.
Selain ruangan yang ambruk, sejumlah retakan besar pun terlihat di dinding sekolah. Danramil Limbangan, disebut Erwin sudah mendatangi langsung lokasi dan berkoordinasi dengan Kepala SD Negeri 2 Cijolang, Komite Sekolah, dan Kepala Desa Cijolang untuk mencari solusi tempat ruang belajar para siswa.
"Hasil koordinasi didapatkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan dipindahkan sementara hingga proses perbaikan di Madrahan al Muhdtadin mulai besok. Menurut Kepala Sekolah, sejak 2017 sudah mengajukan perbaikan namun belum terealisasi sampai sekarang," pungkasnya.(rmol)
Loading...
loading...