BERITA TERKINI - Pasca penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto, semakin marak beredar hoaks yang menyebut insiden tersebut rekayasa. Bahkan, bunyi peluit Polantas pun disebut sebagai kode penyerangan.
Dalam video yang berdurasi 55 detik, sebelum penyerangan terdengar suara peluit. Usai peluit berbunyi, kedua pelaku menyerang Wiranto.
Merespons hal itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edi Sumardi membantahnya. Ia menyebut peluit tersebut berasal dari pengatur lalu lintas.
“Enggak benar, hoaks. Sudah dijelaskan,” ujar Edi saat dihubungi, Senin (14/10).
Ya. Tp jgn lihat hanya satu foto atau dengar satu tiupan peluit. Cara lihat utuh, tayangin semua di 20 layar ponsel atau komputer, perjelas dg InFocus, cek detil & rangkaian. https://t.co/3H8UIzCFnY— #VOCnomics 💫💫 (@IndraJPiliang) October 11, 2019
Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, insiden penyerangan terhadap Wiranto bukanlah rekayasa. Ia mengimbau publik tak menyebar hoaks di media sosial.
“Tidak mungkin ada pihak-pihak yang melakukan rekayasa. Preventif strike yang dilakukan aparat kepolisian tidak berhenti sampai di sini,” ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/10).
Sebelumnya, Densus 88 telah memeriksa 2 pelaku penyerangan Menko Polhukam Wiranto. Dari hasil pemeriksaan sementara, motifnya karena kesal Abu Zee pimpinan JAD Bekasi ditangkap.
“Abu Rara stres tertekan, mendengar Abu Zee ketuanya dia tertangkap,” kata Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/10). [kp]
Loading...
loading...