BERITA TERKINI - Bencana tidak jarang menyisakan luka. Seperti halnya serangan bertubi-tubi dari sembilan badai tornado yang melanda Dallas pada akhir pekan lalu.
Tidak hanya korban jiwa, bencana yang melanda Dallas pada Minggu (20/10) lalu itu juga menimbulkan kerugian paling mahal dalam sejarah negara bagian Texas. Tak tanggung-tanggung, Dewan Asuransi Texas menyatakan kerugian akibat bencana tersebut mencapai 2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 28 triliun (Rp 14.011/dolar AS).
Dilansir dari Associated Press, Kamis (24/10), angka itu belum termasuk kerugian yang tidak diasuransikan. Selain kerugiatan materiil, hantaman tornado juga menyebabkan empat orang meninggal di Arkansas dan Oklahoma.
Menurut National Weather Service, tornado yang kuat melanda Dallas utara dengan angin puting beliung tipe EF3 berkecepatan angin hingga 225 km per jam. Sembari menghancurkan bangunan-bangunan di sekitarnya, tornado tersebut bergerak sejauh lebih dari 25 km.
Sementara itu, tornado lainnya memiliki kecepatan angin mulai dari 130 km per jam hingga 218 km per jam.
Walikota Dallas, Eric Johnson mengatakan dalam akun Twitternya pada Selasa (22/10), pihaknnya tengah bekerja untuk menyelesaikan kekacauan di Dallas. Johnson mengatakan pusat pemullihan akan terus dibuka untuk warga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan pemadam kebakaran untuk melakukan pencarian korban.
Dallas Fire-Rescue telah menyelesaikan 95 persen pencarian pada pagi ini. Kami masih belum memastikan jumlah korban mengingat kekuatan tornado dan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya," tulis Johnson.
Pada 26 Desember 2015 lalu, Dallas juga pernah dihantam tornado yang menewaskan 10 orang dan menyebabkan kerugian hingga 1,2 miliar dolar AS atau setara Rp 16 triliun.(rmol)
Loading...
loading...