BERITA TERKINI - Musyawarah Nasional Partai Golkar yang akan digelar akhir tahun ini kembali memanas. Hal itu setelah politisi Golkar Bambang Soesatyo memastikan belum menarik diri dari kompetisi.
Langkah Bamsoet, sapaan Bambang, yang keukeuh maju bakal membekas dalam kenangan publik sebagai politisi yang inkonsisten. Pasalnya, mayoritas menganggap syahwat Bamsoet untuk maju di munas sudah tidak ada seiring pemilihan ketua MPR.
Sebab dalam pemilihan itu, petahana Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto secara legowo membentangkan “karpet merah”. Bahkan Menko Perekonomian itu turut hadir di arena pemilihan saat Bamsoet menang.
Jelang pencalonan Bamsoet juga telah menyatakan mundur dari huru hara munas. Tapi belakangan, mantan ketua DPR itu meralat. Katanya, apa yang diucap sebatas cooling down, bukan untuk mundur dari pertempuran.
Begitu urai Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (5/11).
"Publiknya bakal mengenangnya begitu (inkonsisten). Karena yang ditangkap publik, Bamsoet nggak akan maju setelah dapat posisi MPR, apalagi aklamasi. Itu artinya Golkar bulat dukung Bamsoet (di MPR)," ujarnya.
Terlepas dari hal itu, Adi yakin Airlangga masih akan menjadi pemenang munas. Terlebih jika dilihat dari level struktural Partai Golkar. Airlangga, sambungnya, juga masih menjalin hubungan baik dengan DPD I dan DPD II Golkar.
"Sebagai ketum, Airlangga bisa meyakinkan pemilih di level DPD," pungkasnya. (Rmol)
Langkah Bamsoet, sapaan Bambang, yang keukeuh maju bakal membekas dalam kenangan publik sebagai politisi yang inkonsisten. Pasalnya, mayoritas menganggap syahwat Bamsoet untuk maju di munas sudah tidak ada seiring pemilihan ketua MPR.
Sebab dalam pemilihan itu, petahana Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto secara legowo membentangkan “karpet merah”. Bahkan Menko Perekonomian itu turut hadir di arena pemilihan saat Bamsoet menang.
Jelang pencalonan Bamsoet juga telah menyatakan mundur dari huru hara munas. Tapi belakangan, mantan ketua DPR itu meralat. Katanya, apa yang diucap sebatas cooling down, bukan untuk mundur dari pertempuran.
Begitu urai Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (5/11).
"Publiknya bakal mengenangnya begitu (inkonsisten). Karena yang ditangkap publik, Bamsoet nggak akan maju setelah dapat posisi MPR, apalagi aklamasi. Itu artinya Golkar bulat dukung Bamsoet (di MPR)," ujarnya.
Terlepas dari hal itu, Adi yakin Airlangga masih akan menjadi pemenang munas. Terlebih jika dilihat dari level struktural Partai Golkar. Airlangga, sambungnya, juga masih menjalin hubungan baik dengan DPD I dan DPD II Golkar.
"Sebagai ketum, Airlangga bisa meyakinkan pemilih di level DPD," pungkasnya. (Rmol)
Loading...
loading...