CMBC Indonesia - Isu yang menyinggung tentang radikalisme dapat mempengaruhi investasi yang akan masuk ke Indonesia.
Hal ini dituturkan oleh mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjie Astuti dalam sebuah acara diskusi publik bertajuk "Ekonomi Indonesia Era Kabinet Indonesia Maju" di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (27/11).
"Jangan terlampau sering kita memunculkan isu gitu (radikalisme) karena kan orang takut gitu. General saja," imbau Susi kepada wartawan.
Susi menambahkan, isu-isu radikalisme diduga membuat investor asing takut dan tidak nyaman, sehingga enggan berinvestasi ke Indonesia.
"Kita mestinya adem ayem, jangan ada demo, jangan ada juga bicara tentang terorisme, radikalisme. Tidak usah lagi digaungkan (isu radikalisme) karena orang takut," imbuhnya.
Lebih lanjut Susi mengatakan, isu radikalisme dan terorisme seharusnya diselesaikan dengan cara senyap oleh penegak hukum. Hal ini dilakukan agar para investor tidak mengetahui dan merasa nyaman ketika berinvestasi ke Indonesia.
"Jadi itu mestinya diselesaikan dengan silently, itu kan sudah ada tugasnya masing-masing," tegasnya.
Di sisi lain, ia juga menyinggung soal asas law inforcemance atau asas kepastian hukum bagi para investor yang akan berinvestasi di Indonesia. Jika indeks kepastian hukum menurun, kata Susi, maka secara otomatis investasi juga diyakininya bakal mengalami penurunan.
"Kepastian hukum itu sangat penting untuk mengundang investor datang. Buat susana yang nyaman, adanya kepastian hukum, jadi ya kalau kepastian hukum turun, ya investasi juga akan turun," tutupnya.(rmol)
Hal ini dituturkan oleh mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjie Astuti dalam sebuah acara diskusi publik bertajuk "Ekonomi Indonesia Era Kabinet Indonesia Maju" di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (27/11).
"Jangan terlampau sering kita memunculkan isu gitu (radikalisme) karena kan orang takut gitu. General saja," imbau Susi kepada wartawan.
Susi menambahkan, isu-isu radikalisme diduga membuat investor asing takut dan tidak nyaman, sehingga enggan berinvestasi ke Indonesia.
"Kita mestinya adem ayem, jangan ada demo, jangan ada juga bicara tentang terorisme, radikalisme. Tidak usah lagi digaungkan (isu radikalisme) karena orang takut," imbuhnya.
Lebih lanjut Susi mengatakan, isu radikalisme dan terorisme seharusnya diselesaikan dengan cara senyap oleh penegak hukum. Hal ini dilakukan agar para investor tidak mengetahui dan merasa nyaman ketika berinvestasi ke Indonesia.
"Jadi itu mestinya diselesaikan dengan silently, itu kan sudah ada tugasnya masing-masing," tegasnya.
Di sisi lain, ia juga menyinggung soal asas law inforcemance atau asas kepastian hukum bagi para investor yang akan berinvestasi di Indonesia. Jika indeks kepastian hukum menurun, kata Susi, maka secara otomatis investasi juga diyakininya bakal mengalami penurunan.
"Kepastian hukum itu sangat penting untuk mengundang investor datang. Buat susana yang nyaman, adanya kepastian hukum, jadi ya kalau kepastian hukum turun, ya investasi juga akan turun," tutupnya.(rmol)
Loading...
loading...