BERITA TERKINI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak boleh salah atau terlihat salah dalam kesehariannya. Hal ini diungkapkan mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Bukan tanpa alasan, Fahri mengkritisi ini setelah Jokowi mencuit terkait pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Saat itu Jokowi menulis pertemuan bilateral dengan Presiden FIFA. Namun, menurut Fahri, pertemuan bilateral hanya dilakukan untuk negara.
"Sering saya katakan karena presiden itu satu dari hampir 270 juta rakyat yang dipilih untuk memimpin kita. Seharusnya, dia tidak boleh salah dan tidak boleh tampak salah," kata Fahri lewat akun Twitternya, Minggu (3/11).
Untuk menghindari kesalahan yang dilakukan oleh Jokowi, Fahri menyarankan agar Jokowi dijaga. Pasalnya, baru beberapa pekan menjabat Presiden, Jokowi dianggap sudah banyak salah.
"Maka harusnya ada lingkaran yang menjaganya. Ini baru berapa minggu salahnya banyak. Ampun," sesalnya.
"Pokonya presiden itu jangan mudah salah, baik perbuatan maupun perkataan. Termasuk tulisan," lanjutnya.
Fahri menyangkan dengan wibawa yang sudah dibangun Jokowi agar dia dipilih kembali menjadi presiden.
"Sayang dengan wibawa saat dia dipilih, harusnya presisi dan nampak dalam kebijakan yang membuat kita semua yakin dengan masa depan kita. Masa enggak bisa sih menghindari kesalahan?" pungkasnya.
Bukan tanpa alasan, Fahri mengkritisi ini setelah Jokowi mencuit terkait pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Saat itu Jokowi menulis pertemuan bilateral dengan Presiden FIFA. Namun, menurut Fahri, pertemuan bilateral hanya dilakukan untuk negara.
"Sering saya katakan karena presiden itu satu dari hampir 270 juta rakyat yang dipilih untuk memimpin kita. Seharusnya, dia tidak boleh salah dan tidak boleh tampak salah," kata Fahri lewat akun Twitternya, Minggu (3/11).
Untuk menghindari kesalahan yang dilakukan oleh Jokowi, Fahri menyarankan agar Jokowi dijaga. Pasalnya, baru beberapa pekan menjabat Presiden, Jokowi dianggap sudah banyak salah.
"Maka harusnya ada lingkaran yang menjaganya. Ini baru berapa minggu salahnya banyak. Ampun," sesalnya.
"Pokonya presiden itu jangan mudah salah, baik perbuatan maupun perkataan. Termasuk tulisan," lanjutnya.
Fahri menyangkan dengan wibawa yang sudah dibangun Jokowi agar dia dipilih kembali menjadi presiden.
"Sayang dengan wibawa saat dia dipilih, harusnya presisi dan nampak dalam kebijakan yang membuat kita semua yakin dengan masa depan kita. Masa enggak bisa sih menghindari kesalahan?" pungkasnya.
(Rmol)
Loading...
loading...