CMBC Indonesia - PT Lippo Karawaci Tbk (LKPR) membantah bahwa pengerjaan proyek pembangunan kawasan kota baru di timur Jakarta ini mempekerjakan ribuan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Direktur PR and External Relations LPKR Danang Kemayan Jati mengungkapkan, jumlah pekerja asing berkewarganegaraan China di proyek Meikarta hanya 86 orang.
Jumlah TKA asal China di Meikarta ini jauh di bawah jumlah tenaga kerja lokal yang saat ini tercatat sekitar 5.000 orang.
Selain itu, sambung Danang, pekerja asal Negeri Tirai Bambu yang didatangkan ke proyek tersebut merupakan tenaga ahli.
"Status pekerja WNA yang dipekerjakan di Meikarta minimal supervisor atau key specialist," kata Danang di Bekasi, seperti dikutip Antara, Rabu (12/2/2020).
Diungkapkannya, TKA asal China di Meikarta juga sudah mengantongi izin resmi dari pemerintah.
Pekerja China juga bukan bagian dari karyawan Meikarta karena direkrut oleh salah satu kontraktor yang juga dari negara itu, yakni China Contractor.
Dalam kesempatan itu, Danang menjamin, meski ada sejumlah TKA asal China, lokasi pembangunan Meikarta terbebas dari virus corona atau Covid-19.
Danang membantah tudingan bahwa salah satu TKA asal China meninggal karena terpapar virus corona. Pekerja tersebut meninggal karena kecelakaan kerja di proyek tersebut.
"Mengenai WNA yang meninggal, dia bukan karyawan Meikarta, melainkan karyawan kontraktor dan sudah dievakuasi pihak berwajib. Bahwa kematiannya disebabkan oleh kecelakaan kerja, bukan virus corona," kata dia.
Sebelumnya, DPRD Kabupaten Bekasi menduga Meikarta mempekerjaan ribuan tenaga kerja China secara ilegal.
Pemerintah daerah juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para TKA China untuk memastikan mereka terbebas dari virus berbahaya tersebut.
Pernyataan tersebut dirilis setelah ada ketakutan penyebaran wabah virus corona yang dibawa pekerja Meikarta yang berasal dari China.(*)
Loading...
loading...