CMBC Indonesia - Singapura memberangkatkan pesawat kedua untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan, China yang menjadi pusat wabah virus corona. Pesawat itu diperkirakan akan tiba kembali di Singapura pada Minggu pagi waktu setempat.
"Pengaturan karantina yang sesuai telah dibuat untuk semuanya," kata Kementerian Luar Negeri Singapura, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (8/2/2020).
Singapura sebelumnya telah mengevakuasi 92 warganya dari Wuhan pada Kamis (30/1) lalu. Sebanyak empat orang di antaranya didiagnosis terinfeksi virus corona.
Menteri Pembangunan Nasional Singapura Lawrence Wong mengatakan saat itu ada beberapa warga Singapura yang tidak dapat kembali karena mereka sudah menampakkan gejala infeksi virus corona. Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan pada Senin (3/2) lalu bahwa pihaknya tidak akan meninggalkan warganya yang berada di negara asing, setelah wabah virus corona menewaskan lebih dari 700 orang di seluruh dunia.
Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan otoritas China telah menyetujui permintaan adanya penerbangan lain untuk mengevakuasi warga Singapura. Scoot flight TR5120 berangkat dari Singapura pada Sabtu (8/2) sore.
Pesawat itu akan mengirimkan bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Singapura, termasuk pasokan medis dan 10.000 alat tes diagnostik. Balakrishnan juga berterima kasih kepada awak pesawat, pilot, dan awak kabin karena bersedia untuk terbang ke China dan menjemput warga Singapura.
"Hari ini adalah cap go meh, yang merupakan malam tradisional untuk reuni keluarga. Jadi, sangat istimewa bagi kami untuk dapat meluncurkan penerbangan ini dan membawa kembali warga Singapura," kata Menlu Balakrishnan, saat menyerahkan bantuan kemanusiaan Singapura untuk Duta Besar Republik Rakyat China Hong Xiaoyong di Bandara Changi, Singapura.(dtk)
"Pengaturan karantina yang sesuai telah dibuat untuk semuanya," kata Kementerian Luar Negeri Singapura, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (8/2/2020).
Singapura sebelumnya telah mengevakuasi 92 warganya dari Wuhan pada Kamis (30/1) lalu. Sebanyak empat orang di antaranya didiagnosis terinfeksi virus corona.
Menteri Pembangunan Nasional Singapura Lawrence Wong mengatakan saat itu ada beberapa warga Singapura yang tidak dapat kembali karena mereka sudah menampakkan gejala infeksi virus corona. Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan pada Senin (3/2) lalu bahwa pihaknya tidak akan meninggalkan warganya yang berada di negara asing, setelah wabah virus corona menewaskan lebih dari 700 orang di seluruh dunia.
Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan otoritas China telah menyetujui permintaan adanya penerbangan lain untuk mengevakuasi warga Singapura. Scoot flight TR5120 berangkat dari Singapura pada Sabtu (8/2) sore.
Pesawat itu akan mengirimkan bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Singapura, termasuk pasokan medis dan 10.000 alat tes diagnostik. Balakrishnan juga berterima kasih kepada awak pesawat, pilot, dan awak kabin karena bersedia untuk terbang ke China dan menjemput warga Singapura.
"Hari ini adalah cap go meh, yang merupakan malam tradisional untuk reuni keluarga. Jadi, sangat istimewa bagi kami untuk dapat meluncurkan penerbangan ini dan membawa kembali warga Singapura," kata Menlu Balakrishnan, saat menyerahkan bantuan kemanusiaan Singapura untuk Duta Besar Republik Rakyat China Hong Xiaoyong di Bandara Changi, Singapura.(dtk)
Loading...
loading...