CMBC Indonesia - Sebuah petisi di Change.org, mengkhawatirkan kondisi umat muslim Uighur di tengah merebaknya wabah virus corona. Petisi ini sangat beralasan karena sekitar satu juta muslim ditahan oleh Pemerintah Cina di kamp-kamp konsentrasi dengan berbagai dalih.
Warga muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, Cina yang tinggal di pengasingan saat ini mengaku resah atas penyebaran Virus COVID-19 atau virus corona di kamp pengungsian mereka. Mereka khawatir bencana virus itu akan menyebar ke dalam kamp-kamp yang diyakini ada satu juta orang sedang ditahan di kamp tersebut.
“Orang-orang mulai panik. Keluarga kami ada disana, berurusan dengan kamp dan virus. Kami tidak tahu mereka punya cukup makanan dan masker atau tidak,” kata Dilnur Reyhan, seorang sosiolog Prancis asal Uighur.
Dilansir dari The Guardian, sebuah petisi yang diposting di Change.org ditandatangani oleh lebih dari 3.000 orang. Mereka menyerukan untuk membongkar kamp demi mengurangi risiko yang ditimbulkan karena telah menahan banyak orang dalam radius sama dan saling berdekatan.
“Kita tidak harus menunggu sampai ada berita tentang ratusan kematian akibat virus corona di kamp sebelum kita beraksi,” kata petisi itu.
Selain itu, kampanye di media sosial juga sudah mulai ramai. Di bawah tagar #VirusThreathInTheCamps dan #WHO2Urumqi untuk mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar segera mengirim delegasi ke Xinjiang.
Tindakan tersebut mengingatkan bahwa Virus Corona tidak hanya dapat menyebar melalui bersin atau batuk, tetapi juga dapat menyebar dalam sekelompok orang yang tanpa akses memadai untuk melakukan sanitasi, seperti yang saat ini dialami oleh kaum muslim Uighur.
Seperti yang diketahui, Cina telah mengumpulkan sekitar satu juta orang Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya di kamp-kamp pengasingan. Namun, pemerintah menegaaskan bahwa kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan yang diperlukan untuk memerangi terorisme.
World Uyghur Congress (WUC) adalah salah satu dari beberapa kelompok yang mewakili warga Uighur di luar Cina. Mereka mengatakan sangat prihatin jika tidak ada langkah-langkah yang diambil untuk membatasi penyebaran virus terhadap mereka dan masyarakat lain di Xinjiang. (*)
Loading...
loading...