CMBC Indonesia - Amerika Serikat berikan sejarah baru setelah menyepakati perjanjian perdamaian dengan Pasukan Taliban, Afghanistan di Doha, Qatar, Sabtu (29/2).
Kesepakatan damai itu menjadi penting setelah Amerika Serikat dan Taliban terlibat pertempuran selama 19 tahun.
Dilansir d ari laman VOAnews.com, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menjadi utusan Donald Trump untuk menyaksikan penandatanganan kesepakatan damai tersebut.
Dalam pesannya, Donald Trump perjanjian itu sebagai momentum yang baik bagi hubungan AS dengan Afghanistan. Dia berjanji, akan menarik pasukan militernya.
"Kita akan memiliki jalan yang kuat ke depan untuk mengakhiri perang di Afghanistan dan membawa pulang pasukan kita ke rumah," kata Donald Trump.
Momen penandatangan kesepakatan damai itu tidak tiba-tiba terjadi. Setidaknya, ada waktu tujuh hari yang lebih dahulu menyepakati pengurangan tindakan kekerasan oleh AS.
Mantan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai berharap setelah AS dan Taliban sepakat berdamaia. Maka, hal itu dapat dilanjutkan dengan pembicaraan di internal Afghanistan.
sejak saat itu, kami berharap bahwa dialog intra-Afghanistan akan dimulai sesegera mungkin sehingga rakyat Afghanistan dapat duduk bersama dan membawa perdamaian abadi bagi negara kita tercinta," kata Hamid. (rm)
Loading...
loading...