CMBC Indonesia - Kegusaran masyarakat Indonesia pada wabah virus corona baru atau Covid-19 mirip dengan bencana banjir yang kerap melanda. Di saat musim penghujan tiba semua masih tenang, hingga akhirnya banjir terjadi dan rakyat gusar.
Begitu Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menganologikan apa yang terjadi saat ini di Indonesia.
“Virus van Wuhan ini sudah gegerkan dunia sejak awal Januari. Tapi Indonesia terus nyangkal. Kini Covid-19 sudah di ruang tamu. Baru masyarakat diminta agar nyambutnya nggak pakai panik,” terangnya kepada redaksi, Kamis (5/3).
Menurutnya mengatasi masalah corona saat sangat bergantung pada masyarakat. Sementara pemerintah hanya bertindak sebagai dirigen paduan suara yang memberi aba-aba. Aba-aba agar masyarakat menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang virus dari Wuhan, China itu.
Namun aba-aba itu juga menjadi pertanyaan bagi Adhie Massardi. Pasalnya ada keterkaitan antara daya tahan tubuh lemah masyarakat selama ini dengan kinerja pemerintah. Khususnya kerja-kerja dalam meningkatkan perekonomian agar tidak jeblok dan membuat daya beli masyarakan menurun.
“Studi Covid-19 mudah jika daya tahan tubuh kuat. Daya tahan tubuh kuat jika asupan cukup. Lha, jika daya beli ambruk?” tanyanya mengakhiri. [rmol]
Begitu Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menganologikan apa yang terjadi saat ini di Indonesia.
“Virus van Wuhan ini sudah gegerkan dunia sejak awal Januari. Tapi Indonesia terus nyangkal. Kini Covid-19 sudah di ruang tamu. Baru masyarakat diminta agar nyambutnya nggak pakai panik,” terangnya kepada redaksi, Kamis (5/3).
Menurutnya mengatasi masalah corona saat sangat bergantung pada masyarakat. Sementara pemerintah hanya bertindak sebagai dirigen paduan suara yang memberi aba-aba. Aba-aba agar masyarakat menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang virus dari Wuhan, China itu.
Namun aba-aba itu juga menjadi pertanyaan bagi Adhie Massardi. Pasalnya ada keterkaitan antara daya tahan tubuh lemah masyarakat selama ini dengan kinerja pemerintah. Khususnya kerja-kerja dalam meningkatkan perekonomian agar tidak jeblok dan membuat daya beli masyarakan menurun.
“Studi Covid-19 mudah jika daya tahan tubuh kuat. Daya tahan tubuh kuat jika asupan cukup. Lha, jika daya beli ambruk?” tanyanya mengakhiri. [rmol]
Loading...
loading...