CMBC Indonesia - Pernyataan Walikota Depok, Muhammad Idris Abdul Somad yang membeberkan identitas hingga alamat pasien positif virus corona atau Covid-2019 dinilai makin memperkeruh suasana.
Tak hanya itu, pernyataan walikota juga cenderung akan merugikan karier politik sang walikota.
"Walikota menurut saya memperkeruh suasana. Menjelang Pilkada malah membuat pernyataan fatal. Nih kelihatannya memang tidak siap untuk dicalonkan lagi gitu,” ujar Hendri saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL lewat pesan singkat, Kamis (5/2).
Akademisi dari Universitas Paramadina ini mengatakan, Idris seharusnya mampu menjaga identitas warganya. Terlebih ada yang terkena virus corona sehingga menjadi aib bagi diri pasien dan keluarganya saat mendengar hal tersebut.
“Harusnya walikota kan menjaga daerahnnya, menjaga warganya. Kalau kemudian Menkes menyebut nama daerahnya (alamat pasien), menurut saya enggak apa-apa daripada menyebut nama. Depok kan luas dan menurut saya sih masih batas wajar, kalau walikota tuh udah di luar batas kewajaran karena terlalu detail,” paparnya.
Ia pun menganggap pernyataan Idris mengenai data pasien corona yang diumumkan ke publik telah menghancurkan dirinya sendiri sebagai Walikota Depok.
“Pilkada kan 2020, kenapa yang dilakukan di Depok, (artinya) sedang menghancurkan elektabilitasnya sendirilah,” tandasnya. (Rmol)
Tak hanya itu, pernyataan walikota juga cenderung akan merugikan karier politik sang walikota.
"Walikota menurut saya memperkeruh suasana. Menjelang Pilkada malah membuat pernyataan fatal. Nih kelihatannya memang tidak siap untuk dicalonkan lagi gitu,” ujar Hendri saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL lewat pesan singkat, Kamis (5/2).
Akademisi dari Universitas Paramadina ini mengatakan, Idris seharusnya mampu menjaga identitas warganya. Terlebih ada yang terkena virus corona sehingga menjadi aib bagi diri pasien dan keluarganya saat mendengar hal tersebut.
“Harusnya walikota kan menjaga daerahnnya, menjaga warganya. Kalau kemudian Menkes menyebut nama daerahnya (alamat pasien), menurut saya enggak apa-apa daripada menyebut nama. Depok kan luas dan menurut saya sih masih batas wajar, kalau walikota tuh udah di luar batas kewajaran karena terlalu detail,” paparnya.
Ia pun menganggap pernyataan Idris mengenai data pasien corona yang diumumkan ke publik telah menghancurkan dirinya sendiri sebagai Walikota Depok.
“Pilkada kan 2020, kenapa yang dilakukan di Depok, (artinya) sedang menghancurkan elektabilitasnya sendirilah,” tandasnya. (Rmol)
Loading...
loading...