CMBC Indonesia - Masyarakat dihimbau agar tidak terlalu reaktif menyikapi informasi di media sosial yang justru berpotensi menimbulkan kepanikan berlebih ditengah masyarakat itu sendiri.
Hal itu menyusul video viral 49 warga negara China berada di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu.
Demikian disampaikan Staff Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/3).
"Masyarakat jangan terlalu reaktif, situasi yang semacam ini membuat kepanikan berlebihan," ujar Romo Benny.
Romo Benny mengatakan, informasi yang berpotensi mengarah pada kepanikan sedianya tidak perlu digembar-gemborkan. Meskipun, pemerintah pusat dan daerah juga mesti melakukan langkah antisipatif terkait hal tersebut.
"Maka sekarang saatnya hal yang positif, bagaimana kita memviralkan solidaritas kemanusiaan dimana-mana," katanya.
"Misalnya apa yang dilakukan oleh fakultas kedokteran UI yang membuat pembersih tangan gerakan-gerakan masyarakat yang membagi masker, makanan bergizi. Ini yang sekarang harus diviralkan," imbuhnya menegaskan.
Sebab, kata dia, masalah virus corona merupakan masalah bersama. Kemudian, dalam kondisi seperti saat ini sedianya dijadikan momentum untuk semakin merekatkan hubungan antar sesama dalam solidaritas kemanusiaan sebagaimana Pancasila.
"Komunitas-komunitas gerakan masyarakat untuk membangun solidaritas kemanusiaan itu. Itu yang lebih utama daripada menimbulkan virus kekhawatiran dan ketakutan berlebihan," demikian Romo Benny.(rm)
Loading...
loading...