CMBC Indonesia - Pemerintah Provinsi Bali lebih memprioritaskan langkah antisipasi virus corona (covid-19) ketimbang keuntungan dari segi pariwisata. Sejumlah upaya dilakukan agar tidak ada orang yang terinfeksi virus corona di Bali.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengatakan Pemprov tidak akan menggelar acara yang bersifat kepariwisataan. Semuanya diundur hingga April mendatang.
"Kini kami sedang fokus meminimalisir dampak. Kesehatan masyarakat jadi prioritas," kata Cok Ace, di Denpasar, Selasa (3/3).
Antisipasi yang dilakukan misalnya memaksimalkan pengecekan kondisi tubuh penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Saat ini di terminal kedatangan masih menggunakan satu thermal scanner atau alat pemindai suhu.
"Kemungkinan akan dibuatkan role-role di garis masuknya sehingga lebih ketat," ujar Cok Ace.
Cok Ace, yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu mengatakan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat juga intensif dilakukan. Menurutnya itu perlu agar tidak ada kepanikan berlebihan.
"Sosialisasi kepada masyarakat menjadi sangat penting. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar terhadap isu virus corona ini," jelasnya.
Cok Ace mengatakan Pemprov Bali juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Baik mengenai penanggulangan virus corona, mau pun kepariwisataan.
"Apa pun perkembangan ke depan tentu akan menjadi pemikiran dan akan menjadi rekomendasi ke pusat," tuturnya.
Pemerintah sudah mengumumkan kasus virus corona (covid-19) perdana di Indonesia. Mereka yang positif terinfeksi merupakan dua warga Depok, Jawa Barat diduga akibat tertular dari warga negara Jepang.
Pemerintah mengumumkan itu pada Senin lalu (2/3). Mereka yang positif terinfeksi kini diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Sebelum pemerintah mengumumkan, ada sejumlah warga negara asing yang positif terinfeksi virus corona usai singgah di Bali. Dia adalah seorang warga negara Selandia Baru berusia 60 tahun.
Pemerintah setempat mengumumkan hal tersebut pada 28 Februari lalu. Warga negara Selandia Baru itu berkunjung ke Iran, lalu singgah di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali sebelum menuju ke kampung halamannya.
Kemudian, pada 2 Maret, ada seorang warga negara asing yang diisolasi di Rumah Sakit Daerah Mangusada, Badung, Bali. Langkah itu dilakukan lantaran suhu tubuhnya tinggi saat dicek dengan thermal scanner di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Keesokan harinya, yakni 3 Maret, Gubernur Bali I Wayan Koster memberi kabar baru. Ada tiga warga Bali yang diisolasi lantaran mengalami gejala mirip virus corona.
Mereka diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali. Kini, kata Koster, kondiri mereka semakin membaik.(cnn)
Loading...
loading...