CMBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan lima negara yang berisiko menjadi penyebaran virus corona. Negara-negara ini berisiko untuk para pelancong (traveler) versi Kemenkes.
"Kami tidak dalam posisi untuk mengatakan yang ini harus ini dan sebagainya. Kita bicara tentang risiko terhadap traveler dari negara ini ke sana dan negara sana ke mari. Serta prosedur yang bisa kita lakukan di setiap negara," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Anung Sugiantono di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
Kemenkes, lanjut Anung, tidak dalam posisi untuk merekomendasikan menutup jalur penerbangan dari negara lain ke RI. Kemenkes hanya bicara dalam kapasitas pola kesehatan dan faktor yang terkait (epidemilogis).
"Kita tidak dalam posisi mengatakan yang A di close. Yang B di buka jalan dengan pembatasan. Yang C tidak, kami hanya bicara epidemilogis," ujar Anung.
Kelima negara tersebut, kata Anung, dari China daratan hingga Italia. Sementara Jepang, tidak termasuk dalam daftar berisiko itu.
"Yang kami sampaikan saat ini adalah, mainland China tetap, kedua Korea Selatan, ketiga Italia, yang keempat Iran, yang kelima Singapura. Karena situasi perkembangan statusnya yang terus dilaporkan secara periodik kepada kami," ucap Anung.
"Sampai sekarang kita belum berikan notifikasi kepada Jepang, sampai sekarang," imbuhnnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus virus Corona di Indonesia. Dua korban, ibu dan anak, tersebut berada di rumah sakit.
"Ibu itu di Indonesia. Sudah di rumah sakit. Saya sampaikan bahwa yang (WN) Jepang bertemu dengan anaknya ibu yang umur 31 tahun dan ibunya 64 tahun itu ada di Indonesia," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/3).(dtk)
"Kami tidak dalam posisi untuk mengatakan yang ini harus ini dan sebagainya. Kita bicara tentang risiko terhadap traveler dari negara ini ke sana dan negara sana ke mari. Serta prosedur yang bisa kita lakukan di setiap negara," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Anung Sugiantono di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
Kemenkes, lanjut Anung, tidak dalam posisi untuk merekomendasikan menutup jalur penerbangan dari negara lain ke RI. Kemenkes hanya bicara dalam kapasitas pola kesehatan dan faktor yang terkait (epidemilogis).
"Kita tidak dalam posisi mengatakan yang A di close. Yang B di buka jalan dengan pembatasan. Yang C tidak, kami hanya bicara epidemilogis," ujar Anung.
Kelima negara tersebut, kata Anung, dari China daratan hingga Italia. Sementara Jepang, tidak termasuk dalam daftar berisiko itu.
"Yang kami sampaikan saat ini adalah, mainland China tetap, kedua Korea Selatan, ketiga Italia, yang keempat Iran, yang kelima Singapura. Karena situasi perkembangan statusnya yang terus dilaporkan secara periodik kepada kami," ucap Anung.
"Sampai sekarang kita belum berikan notifikasi kepada Jepang, sampai sekarang," imbuhnnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus virus Corona di Indonesia. Dua korban, ibu dan anak, tersebut berada di rumah sakit.
"Ibu itu di Indonesia. Sudah di rumah sakit. Saya sampaikan bahwa yang (WN) Jepang bertemu dengan anaknya ibu yang umur 31 tahun dan ibunya 64 tahun itu ada di Indonesia," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/3).(dtk)
Loading...
loading...