CMBC Indonesia - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menanggapi santai Perdana Menteri Australia Scott Morrison yang masih ragu tak ada kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia. Menurutnya, justru pusing menanggapi orang yang ragu terhadap sesuatu.
"Ragu ya biasa saja. Nanggapin orang ragu ya pusing," imbuh Terawan di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (1/3).
Terawan lalu menegaskan bahwa semua orang yang sempat diduga mengidap virus corona sudah dinyatakan negatif. Termasuk WNI yang baru saja dijemput dari luar negeri.
Pemerintah sudah menjemput WNI dari Wuhan, China. Kemudian, WNI di kapal World Dream dan Diamond Princess yang akan diobservasi beberapa pekan ke depan di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Ada pula kasus seorang pasien di RS Kariadi, Semarang, Jawa Tengah yang meninggal dunia usai diisolasi dan dirawat secara khusus. Terawan mengatakan pasien tersebut meninggal dunia bukan akibat virus corona, melainkan flu babi (H1N1).
"Semua hasil PCR (Polimerase Chain Reaction)-nya itu negatif. Jadi saya menyatakan bahwa sampai detik ini semua hasil pemeriksaan itu negatif," imbuh Terawan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison ragu tidak ada kasus virus corona di Indonesia. Dia mengatakan itu dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Australia, 3AW.
"Itu adalah negara yang sangat besar dan banyak pulau dan akan sangat sulit untuk memberikan jaminan absolut tentang jumlah tersebut," ucap Morrison mengutip The Sydney Morning Herald, Jumat (28/2).
"Saya tidak bermaksud [tidak sopan]. Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia, dan kami memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut," tambahnya.
Sekretaris Ditjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto sudah memberi tanggapan. Dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah melakukan segala hal sesuai dengan prosedur dari WHO.
Achmad lantas menyarankan kepada pihak-pihak yang ragu dengan ketiadaan kasus virus corona di Indonesia agar menanyakan langsung kepada WHO.
"Jangan mengukur menggunakan standar Australia. Indonesia bukan Australia, Australia bukan Indonesia," ucap Achmad.(cnn)
Loading...
loading...