CMBC Indonesia - Wali Kota Tri Rismaharini berpamitan kepada warga Surabaya. Masa jabatan wali kota 2 periode itu akan berakhir pada Februari 2021 tahun depan dan purna tugas.
Momen pamitan Risma sendiri diutarakan dalam acara Peringatan Hari Lahir Nadlatul Ulama (NU) ke 97 dan Madrasah Kader Nadlatul Ulama (MKNU) XXXII.
"Pada bulan Februari tahun depan, jabatan saya habis," kata Risma dengan tersenyum di hadapan ribuan warga NU yang memadati Aula Bir Ali Asrama Haji, Minggu (8/3/2020) malam.
Selain pamitan, Risma menitipkan pesan kepada warga NU yang hadir. Adapun pesan itu agar selalu merangkul anak-anak di Kota Pahlawan tidak terjerumus dalam hal negatif.
Saya titip untuk anak-anak Surabaya, agar bisa dirangkul, agar tidak terjerumus," harap alumnus ITS itu.
Risma kemudian bercerita bahwa dia sempat dimarahi oleh anak-anak saat mengobrol dengannya. Usut punya usut, anak tersebut rupanya dalam keadaan mabuk.
"Kemarin itu saya ngobrol dengan beberapa anak, tiba-tiba marah-marah. Saya tanya ke orang Satpol PP, kenapa dia? Enggak taunya anak itu mabuk," tuturnya.
"Makanya, saya titipkan mereka ke anggota NU, agar bisa mendidik mereka, melalui pendidikan agama, terutama di masjid-masjid," tandas Risma.
Acara ini dihadiri Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU M. Nuh, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar, Ketua PCNU Kota Surabaya KH. Ahmad Muhibbin Suhri, Eri Cahyadi selaku Dewan Penasehat GP Ansor Surabaya, hingga ratusan anggota MKNU.(dtk)
Momen pamitan Risma sendiri diutarakan dalam acara Peringatan Hari Lahir Nadlatul Ulama (NU) ke 97 dan Madrasah Kader Nadlatul Ulama (MKNU) XXXII.
"Pada bulan Februari tahun depan, jabatan saya habis," kata Risma dengan tersenyum di hadapan ribuan warga NU yang memadati Aula Bir Ali Asrama Haji, Minggu (8/3/2020) malam.
Selain pamitan, Risma menitipkan pesan kepada warga NU yang hadir. Adapun pesan itu agar selalu merangkul anak-anak di Kota Pahlawan tidak terjerumus dalam hal negatif.
Saya titip untuk anak-anak Surabaya, agar bisa dirangkul, agar tidak terjerumus," harap alumnus ITS itu.
Risma kemudian bercerita bahwa dia sempat dimarahi oleh anak-anak saat mengobrol dengannya. Usut punya usut, anak tersebut rupanya dalam keadaan mabuk.
"Kemarin itu saya ngobrol dengan beberapa anak, tiba-tiba marah-marah. Saya tanya ke orang Satpol PP, kenapa dia? Enggak taunya anak itu mabuk," tuturnya.
"Makanya, saya titipkan mereka ke anggota NU, agar bisa mendidik mereka, melalui pendidikan agama, terutama di masjid-masjid," tandas Risma.
Acara ini dihadiri Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU M. Nuh, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar, Ketua PCNU Kota Surabaya KH. Ahmad Muhibbin Suhri, Eri Cahyadi selaku Dewan Penasehat GP Ansor Surabaya, hingga ratusan anggota MKNU.(dtk)
Loading...
loading...