CMBC Indonesia - Penyebaran virus corona baru (Covid-19) semakin tidak terkendali, ekonomi rakyat juga semakin memburuk.
Melihat fakta tersbut, Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) menyuarakan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) 2.0.
Tritura 2.0 itu adalah: Turunkan Harga, Turunkan Kabinet, dan Putuskan Hubungan dengan China.
Ketua Majelis ProDEM, Iwan Sumule mengatakan, Tritura 2.0 itu didasari melihat penyebaran virus china (Covid-19), kondisi ekonomi rakyat yang semakin memburuk, ditambah kerja-kerja kabinet pemerintahan yang tidak efektif.
"Aktivis ProDEM menuntut 'Tritura 2.0'. Turunkan harga, turunkan kabinet, dan putuskan hubungan dengan China," ujar Iwan Sumule seperti dilansir dari akun Twitter @IwanSumule, Sabtu (21/3).
Hingga Jumat kemarin, total kasus positif corona terus bertambah. Sebanyak 369 kasus dinyatakan positif, 32 orang meninggal, dan 17 dinyatakan sembuh.
Adapun ekonomi, nilai tukar rupiah terus anjlok dan sudah menyentuh angka Rp 16 ribu per dolar AS. Pertumbuhan ekonomi juga diprediksi akan terjun bebas hingga angka 2 persen, bahkan bisa 0 persen.
Di sisi lain, tidak kelihatan langkah serius pemerintah mengendalikan dua kejadian luar bisa tersebut. (Rmol)
Melihat fakta tersbut, Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) menyuarakan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) 2.0.
Tritura 2.0 itu adalah: Turunkan Harga, Turunkan Kabinet, dan Putuskan Hubungan dengan China.
Ketua Majelis ProDEM, Iwan Sumule mengatakan, Tritura 2.0 itu didasari melihat penyebaran virus china (Covid-19), kondisi ekonomi rakyat yang semakin memburuk, ditambah kerja-kerja kabinet pemerintahan yang tidak efektif.
"Aktivis ProDEM menuntut 'Tritura 2.0'. Turunkan harga, turunkan kabinet, dan putuskan hubungan dengan China," ujar Iwan Sumule seperti dilansir dari akun Twitter @IwanSumule, Sabtu (21/3).
Hingga Jumat kemarin, total kasus positif corona terus bertambah. Sebanyak 369 kasus dinyatakan positif, 32 orang meninggal, dan 17 dinyatakan sembuh.
Adapun ekonomi, nilai tukar rupiah terus anjlok dan sudah menyentuh angka Rp 16 ribu per dolar AS. Pertumbuhan ekonomi juga diprediksi akan terjun bebas hingga angka 2 persen, bahkan bisa 0 persen.
Di sisi lain, tidak kelihatan langkah serius pemerintah mengendalikan dua kejadian luar bisa tersebut. (Rmol)
Loading...
loading...