CMBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto siang ini menggelar rapat koordinasi ketersediaan pangan dan perdagangan di kantornya. Salah satu hasil rapat tersebut, pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau India demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"(Impor) ya beberapa yang terkait dengan daging kerbau. Daging kerbau baru 100.000 ton ke Bulog," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Bachtiar menerangkan, penugasan importasi 100.000 ton daging kerbau tersebut diberikan untuk alokasi 1 tahun. Sementara, impor yang akan dilakukan dalam waktu dekat demi memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yakni sebesar 25.000 ton.
"Kita rencana mendatangkan daging kerbau mungkin periode ini 25.000 ton. Untuk menghadapi lebaran. Mungkin April-lah ya. April sudah masuk dong," ungkap Bachtiar.
Usai penugasan ini, pihaknya akan segera mengajukan izin impor kepada pemerintah. Menurutnya, masalah importasi ini bisa dilakukan dengan cepat karena Bulog sudah beberapa kali mendatangkan daging dari India.
"Izinnya sebentar lagi ke luar. Kalau masalah (komunikasi dengan India) itu kan cepat. Kan kita sudah ada jejaringnya," papar dia.
Ia mengakui, impor harus dilakukan. Pasalnya, stok daging kerbau India di Bulog semakin menipis. Saat ini saja, stoknya tersisa 1.000 ton.
"Daging kerbau masih ada. Kalau stok di saya sekian ribu ton lah ya. 1.000 lebih," pungkas Bachtiar.(df)
Loading...
loading...