CMBC Indonesia - Satpol PP Badung I Gusti Agung Kerta Suryanegara memberikan konfirmasi terkait ulah bandel pasangan turis yang melompati pagar pembatas pantai Kuta, Badung.
Ulah pasangan tulis tersebut diketahui setelah videonya yang memanjat pagar untuk masuk ke area pantai Kuta viral di media sosial.
Ulah pasangan tulis tersebut diketahui setelah videonya yang memanjat pagar untuk masuk ke area pantai Kuta viral di media sosial.
Padahal, Pantai Kuta, Badung, sudah ditutup untuk antisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19). Spanduk Besar bertuliskan larangan masuk area pantai juga sudah dipasang dan petugas dari Satpol PP sesekali sudah melakukan patroli.
“Karena warga kita juga sih yang bandel, ada saja yang kedapetan mancing di pantai, jadinya bule ikut-ikutan loncat tembok namanya pelanggaran pasti akan terjadi meski sudah dijaga ketat, kita tidak bisa memberikan sanksi hanya bisa meminta dan menyuruh mereka balik pulang kecuali bandel sekali apalagi kalau sampai melawan petugas baru bisa kita laporkan ke polisi, karena polisi berdasar maklumat kapolri yang bisa mempidanakan terhadap himbauan atau instruksi pemerintah, minimal 1 tahun penjara,” kata Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Kerta Suryanegara, sebagaimana dikutip dari Detik.com (14/4/2020).
Pintu masuk juga sudah dijaga oleh linmas pecalang dengan dibantu oleh satpol PP yang melakukan patroli. Hanya saja, memang tidak diberi pagar permanen karena nantinya masih akan digunakan sebagai tempat wisata.
“Sebenarnya pantai yang sudah ditutup sudah ada penjaganya tiap pintu masuk ke pantai oleh pengelola pantai, pecalang dan linmas kita Pol PP hanya patroli sewaktu-waktu ke setiap pantai, langkahnya ya meminta tiap penjaga pintu masuk ke pantai sewaktu-waktu juga keliling area kalau memagari permanen kan tidak mungkin karena masih berfungsi sebagai obyek wisata bila wabah sudah berlalu dibuka lagi untuk publik,” tandas Suryanegara.[Brz]
“Karena warga kita juga sih yang bandel, ada saja yang kedapetan mancing di pantai, jadinya bule ikut-ikutan loncat tembok namanya pelanggaran pasti akan terjadi meski sudah dijaga ketat, kita tidak bisa memberikan sanksi hanya bisa meminta dan menyuruh mereka balik pulang kecuali bandel sekali apalagi kalau sampai melawan petugas baru bisa kita laporkan ke polisi, karena polisi berdasar maklumat kapolri yang bisa mempidanakan terhadap himbauan atau instruksi pemerintah, minimal 1 tahun penjara,” kata Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Kerta Suryanegara, sebagaimana dikutip dari Detik.com (14/4/2020).
Pintu masuk juga sudah dijaga oleh linmas pecalang dengan dibantu oleh satpol PP yang melakukan patroli. Hanya saja, memang tidak diberi pagar permanen karena nantinya masih akan digunakan sebagai tempat wisata.
“Sebenarnya pantai yang sudah ditutup sudah ada penjaganya tiap pintu masuk ke pantai oleh pengelola pantai, pecalang dan linmas kita Pol PP hanya patroli sewaktu-waktu ke setiap pantai, langkahnya ya meminta tiap penjaga pintu masuk ke pantai sewaktu-waktu juga keliling area kalau memagari permanen kan tidak mungkin karena masih berfungsi sebagai obyek wisata bila wabah sudah berlalu dibuka lagi untuk publik,” tandas Suryanegara.[Brz]
Loading...
loading...
