CMBC Indonesia - Jumlah kasus Corona di Indonesia semakin tinggi. Berbagai cara telah dilakukan untuk menanggulangi tingkat penyebaran. Beberapa peneliti tengah menguji temuan formula maupun senyawa obat dan vaksin untuk Corona.
Seperti formula obat Corona yang ditemukan Tim Riset Corona & Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation (PNF). Dari informasi yang didapat, ketiga formula itu mempunyai daya antiviral.
Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF), Prof dr Chairul Anwar Nidom, mengatakan tiga formula antiviral sudah diserahkan ke produsen di Bogor, Jawa Barat. Saat ini formula itu tengah ditingkatkan produsen.
Tiga formula tersebut sekarang sedang di-scale up oleh PT Hanabio (bukan Naphyco), Bogor. Nanti ditentukan dari tiga formula tersebut yang dipilih oleh PT Hanabio itu betul-betul atas dasar pertimbangan produsen," kata Prof Nidom saat dihubungi detikcom, Rabu (22/4/2020).
Ketiga formula yang ditemukan Nidom semua dari bahan alam dan herbal, seperti empon-empon yang pernah dianjurkan kepada masyarakat untuk menangkal virus Corona dan meningkatkan imunitas tubuh.
"Ketiganya bahannya sama, yaitu terdiri atas jahe, kunyit, sereh, dan temulawak," ujarnya.
Dia menjelaskan bahan-bahan tersebut dibuat dari 10 macam formula dengan perbedaan jumlah atau timbangannya. Setelah itu, 10 formula diuji kepada hewan ferret.
Dari 10 formula yang diuji ke hewan ferret, hanya ada tiga formula yang dapat menurunkan konsentrasi virus. Dan tiga formula itu itu sudah diserahkan ke produsen untuk dijadikan obat.
"Nah, ketiga formula tersebut diserahkan kepada PT Hanabio untuk dikembangkan sesuai dengan hitung-hitungan ekonominya," jelasnya.
Nidom menegaskan tim riset PNF bukan unit produksi. melainkan lembaga riset dari hasil riset ketiga formula yang sudah layak sebagai antiviral.
Namun, lanjut dia, untuk disebar sebagai produksi, masyarakat harus mengikuti regulasi dan hitungan ekonomi. Masyarakat tetap dianjurkan mengkonsumsi empon-empon sesuai selera.
"Tetapi masyarakat dianjurkan tetap mengkonsumsi empon-empon sesuai dengan selera ramuan masing-masing. Tidak perlu menunggu produksi PT Hanabio tersebut," pungkasnya.(dtk)
Seperti formula obat Corona yang ditemukan Tim Riset Corona & Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation (PNF). Dari informasi yang didapat, ketiga formula itu mempunyai daya antiviral.
Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF), Prof dr Chairul Anwar Nidom, mengatakan tiga formula antiviral sudah diserahkan ke produsen di Bogor, Jawa Barat. Saat ini formula itu tengah ditingkatkan produsen.
Tiga formula tersebut sekarang sedang di-scale up oleh PT Hanabio (bukan Naphyco), Bogor. Nanti ditentukan dari tiga formula tersebut yang dipilih oleh PT Hanabio itu betul-betul atas dasar pertimbangan produsen," kata Prof Nidom saat dihubungi detikcom, Rabu (22/4/2020).
Ketiga formula yang ditemukan Nidom semua dari bahan alam dan herbal, seperti empon-empon yang pernah dianjurkan kepada masyarakat untuk menangkal virus Corona dan meningkatkan imunitas tubuh.
"Ketiganya bahannya sama, yaitu terdiri atas jahe, kunyit, sereh, dan temulawak," ujarnya.
Dia menjelaskan bahan-bahan tersebut dibuat dari 10 macam formula dengan perbedaan jumlah atau timbangannya. Setelah itu, 10 formula diuji kepada hewan ferret.
Dari 10 formula yang diuji ke hewan ferret, hanya ada tiga formula yang dapat menurunkan konsentrasi virus. Dan tiga formula itu itu sudah diserahkan ke produsen untuk dijadikan obat.
"Nah, ketiga formula tersebut diserahkan kepada PT Hanabio untuk dikembangkan sesuai dengan hitung-hitungan ekonominya," jelasnya.
Nidom menegaskan tim riset PNF bukan unit produksi. melainkan lembaga riset dari hasil riset ketiga formula yang sudah layak sebagai antiviral.
Namun, lanjut dia, untuk disebar sebagai produksi, masyarakat harus mengikuti regulasi dan hitungan ekonomi. Masyarakat tetap dianjurkan mengkonsumsi empon-empon sesuai selera.
"Tetapi masyarakat dianjurkan tetap mengkonsumsi empon-empon sesuai dengan selera ramuan masing-masing. Tidak perlu menunggu produksi PT Hanabio tersebut," pungkasnya.(dtk)
Loading...
loading...