CMBC Indonesia - Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto memastikan bahwa meninggalnya mantan Panglima TNI (purn), Djoko Santoso bukan karena infeksi Covid-19.
Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Alvin Lie melalui akun Twitter pribadinya sangat menyayangkan fenomena kecurigaan sosial yang terjadi sekarang ini.
"Sungguh menyedihkan. Fenomena kecurigaan sosial saat ini, setiap orang meninggal disangka karena Covid-19 sehingga harus dijelaskan agar tidak menjadi gunjingan meluas," ungkap Alvin Lie, Minggu (10/5).
Djoko Santoso diketahui meninggal pada Minggu (10/5) pukul 06.30 WIB. Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah mengalami pendarahan otak dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.
Jenazah mantan Jendral TNI itu dibawa ke rumah duka di Jalan Bambu Apus Raya 100 RT 12/RW 3, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.(rmol)
Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Alvin Lie melalui akun Twitter pribadinya sangat menyayangkan fenomena kecurigaan sosial yang terjadi sekarang ini.
"Sungguh menyedihkan. Fenomena kecurigaan sosial saat ini, setiap orang meninggal disangka karena Covid-19 sehingga harus dijelaskan agar tidak menjadi gunjingan meluas," ungkap Alvin Lie, Minggu (10/5).
Djoko Santoso diketahui meninggal pada Minggu (10/5) pukul 06.30 WIB. Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah mengalami pendarahan otak dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.
Jenazah mantan Jendral TNI itu dibawa ke rumah duka di Jalan Bambu Apus Raya 100 RT 12/RW 3, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.(rmol)
Loading...
loading...