CMBC Indonesia - Pengamat politik dari Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah menilai sikap kritis kader PDIP kepada kebijakan Presiden Jokowi mengenai kenaikkan iuran BPJS, Jokowi dianggap tak sejalan lagi dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.
“Reaksi PDIP bisa jadi tanda penting bahwa kebijakan presiden sudah di luar batas toleran, bahkan di kalangan kader separtainya sekalipun,” kata Dedi saat dihubungi, Minggu (17/5/2020).
Ia membaca ada dua hal penting atas sikap PDIP tersebut. Pertama, Dedi menilai bahwa kader PDIP menganggap Jokowi sudah tidak berada dalam kontrol PDIP sebagai petugas partai.
“Kader PDIP melihat presiden sudah tidak berada dalam kontrol PDIP, bisa saja ada tokoh di luar Megawati (ketua umum PDIP) yang lebih mendominasi presiden,"” kata Dedi.
Kedua, kata ia, PDIP dinilai khawatir kebijakan Jokowi sebagai Presiden yang tidak pro terhadap wong cilik akan semakin membuat publik anti kepada partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
“Mengingat waktu mendekati ada pilkada dan ke depan ada Pilpres 2024. Jangan sampai kebijakan presiden dijadikan tolok ukur kepemimpinan PDIP,” pungkas Dedi. (*)
Loading...
loading...