CMBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meminta anak buahnya fokus menangani pandemik virus corona baru (Covid-19).
Jokowi ingin pada bulan Mei mendatang, kurva kasus warga yang terjangkit virus asal Negara Komunis China itu sudah menurun.
Merespons keinginan Jokowi, Ketua Jaringan Aktivis Pri Demokrasi, (ProDEM) Iwan Sumule mengaku heran dengan sikap plin plan pemerintah.
Kata Iwan Sumule, di ruang publik pemerintah menyampaikan bahwa ingin menyelesaikan masalah pandemik Covid-19, tapi di sisi lain kebijakan yang dilakukan tidak menunjukkan upaya memutus mata rantai penyebaran sama sekali.
"Selain cara penanganan, kurva kasus covid-19 bisa turun karena fakta data, kecuali mau sulap data. Satgas Covid-19 pesulap. Bagaimana kurva mau turun kalau kebijakan berubah-ubah, tak ketat dan disiplin? kritik Iwan Sumule melalui cuitan akun Twitter pribadinya, Rabu (6/5).
Lebih lanjut Iwan menjelaskan, setiap hari masyarakat disuguhi pernyataan juru bicara penanganan Covid-19 terkait upaya memutus mata rantai penyebaran virus yang mematikan hamoi 900 orang Indonesia itu.
Sebaliknya, Iwan melihat segala kebijakan yang dilakukan pemerintah bukan malah memutus mata rantai penyebarn tetapi justru memperluas penyebaran.
Tiap hari jubir Covid-19 berpidato "memutus" rantai penyebaran corona. Tapi, kebijakan yang dibuat dan dilakukan pemerintah justru sebaliknya. Bukannya memutus rantai penyebaran, malah perluas rantai penyebaran. Transportasi antar kota untuk mudik atau pulkam dibolehkan. Koplak!," kata Iwan. (Rmol)
Jokowi ingin pada bulan Mei mendatang, kurva kasus warga yang terjangkit virus asal Negara Komunis China itu sudah menurun.
Merespons keinginan Jokowi, Ketua Jaringan Aktivis Pri Demokrasi, (ProDEM) Iwan Sumule mengaku heran dengan sikap plin plan pemerintah.
Kata Iwan Sumule, di ruang publik pemerintah menyampaikan bahwa ingin menyelesaikan masalah pandemik Covid-19, tapi di sisi lain kebijakan yang dilakukan tidak menunjukkan upaya memutus mata rantai penyebaran sama sekali.
"Selain cara penanganan, kurva kasus covid-19 bisa turun karena fakta data, kecuali mau sulap data. Satgas Covid-19 pesulap. Bagaimana kurva mau turun kalau kebijakan berubah-ubah, tak ketat dan disiplin? kritik Iwan Sumule melalui cuitan akun Twitter pribadinya, Rabu (6/5).
Lebih lanjut Iwan menjelaskan, setiap hari masyarakat disuguhi pernyataan juru bicara penanganan Covid-19 terkait upaya memutus mata rantai penyebaran virus yang mematikan hamoi 900 orang Indonesia itu.
Sebaliknya, Iwan melihat segala kebijakan yang dilakukan pemerintah bukan malah memutus mata rantai penyebarn tetapi justru memperluas penyebaran.
Tiap hari jubir Covid-19 berpidato "memutus" rantai penyebaran corona. Tapi, kebijakan yang dibuat dan dilakukan pemerintah justru sebaliknya. Bukannya memutus rantai penyebaran, malah perluas rantai penyebaran. Transportasi antar kota untuk mudik atau pulkam dibolehkan. Koplak!," kata Iwan. (Rmol)
Loading...
loading...