CMBC Indonesia -Tidak hanya cerdas dalam memberikan analisa, ekonom senior Rizal Ramli ternyata pandai pula dalam hal berpuisi.
Hal itu dibuktikannya saat mengikuti acara perlombaan pembacaan puisi yang diselenggarakan oleh Jaringan Media Siber Indonesia sebagai rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) I, melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting.
Menurut pria yang Karib disapa RR itu, di tengah suasana sulit pandemik Covid-19 yang melanda Tanah Air, diperlukan terobosan-terobosan. RR pun memuji langkah yang dilakukan JMSI, yaitu dengan menyelenggarakan acara melalui pendekatan puisi dan sastra.
"Saya selalu percaya perubahan diawali dalam pikiran, namun itu pun tidak cukup. Begitu kalangan seniman ikut merumuskan dalam bahasa puisi dan sastra maka akan terjadi suatu perubahan," ungkapnya pada Minggu (28/6).
RR kemudian membacakan puisi karya Irzadi Mirwan dalam buku kumpulan puisinya 'Cinta Tak Kan Mati' Kesaksian dalam perlawanan menentang Rezim Orde Baru yang berjudul "Anak Kecil Di Stasiun Kecil".
Berikut isi puisi yang dibacakan RR.
Anak kecil di stasiun kecil
Air mata ini mungkin cuma sia-sia,
Bagimu dan semua yang kelewat muda untuk bekerja malam-malam begini
Di saat mestinya kau sudah bermain dalam mimpi tidurmu
Aku mencoba menyapamu sia-sia, kau melintas cepat dan aku pun beranjak pergi. Walau bayangmu masih tertinggal di antara tabir air mata yang kuseka diam-diam
Madiun, Agustus 1973
Adapun perlombaan pembacaan puisi yang diselenggarakan JMSI dan diikuti oleh para wartawan mendapatkan anugerah dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor lomba membaca puisi secara virtual pertama di dunia oleh wartawan. (Rmol)
Loading...
loading...