CMBC Indonesia -Alokasi anggaran sebanyak Rp 695,2 triliun untuk penanganan Covid-19 dari pemerintah belum diimplementasikan dengan baik.
Kita mengapresiasi langkah-langkah pemerintah, tetapi masalah implementasi masih sangat kurang dirasakan. Ini juga in line dengan yang disampaikan oleh Bapak Presiden dalam rapat," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan P. Roeslani dalam webinar berjudul 'Tantangan Investasi dan Dunia Usaha, Serta Dinamika Ketenagakerjaan dimasa Pandemi Covid-19, Kebijakan dan Strategi' yang diselenggarakan DPP Persatuan Gerakan Kebangsaan (PGK), Minggu malam (28/6).
Dalam implementasinya, ia melihat uang ratusan triliun itu belum seluruhnya dirasakan, bahkan hanya sedikit.
"Stimulus UMKM kurang lebih Rp 120 triliun, yang baru turun 0,06 persen untuk UMKM, 0,06 persen berarti itukan di bawah 0,1 persen," jelas Rosan.
Kemudian sektor kesehatan juga masih jauh dari harapan, di mana baru turun 1,5 persen, kemudian insentif usaha baru turun 6,8 persen. Bahkan, kata dia, dana untuk korporasi dunia usaha belum turun.
"Korporasi dunia usaha yang turun baru 0,0 persen, jadi belum ada yang turun sama sekali, dan KL dan Pemda itu baru turun di 0,3 persen," terang Rosan.
Jadi kalau kita lihat programnya sudah baik, tetapi implementasinya masih sangat-sangat lambat, yang berdampak makin panjangnya tekanan," pungkasnya. (Rmol)
Loading...
loading...