Jokowi Diminta Bantu Kembalikan 57 Ribu Ton Emas Senilai Rp56.000 Triliun yang Dijarah Inggris Tahun 1812 - Channel Media Berita Central Indonesia

Selasa, 28 Juli 2020

Jokowi Diminta Bantu Kembalikan 57 Ribu Ton Emas Senilai Rp56.000 Triliun yang Dijarah Inggris Tahun 1812

Jokowi Diminta Bantu Kembalikan 57 Ribu Ton Emas Senilai Rp56.000 Triliun yang Dijarah Inggris Tahun 1812

Jokowi Diminta Bantu Kembalikan 57 Ribu Ton Emas Senilai Rp56.000 Triliun yang Dijarah Inggris Tahun 1812
CMBC Indonesia - Keturunan Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono II (HB II), Fajar Bagoes Poetranto, menuntut harta benda dan aset yang dijarah tentara Inggris dikembalikan.

Hal tersebut merupakan buntut dari serbuan tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta pada tahun 1812 atau yang disebut Perang Sapehi atau Geger Sapehi.

Ia pun meminta dan mendesak kepada Presiden RI Jokowi agar membantu pengembalian aset dan harta benda milik HB II yang dijarah Inggris dalam Perang Sapehi.

"Kami mengharapkan harta dan benda bersejarah yang dijarah tentara Inggris pada Perang Sepehi tahun 1812 untuk dikembalikan. Barang-barang tersebut merupakan salah satu bagian dari milik Keraton Yogyakarta di masa Raja Sri Sultan Hamengkubuwono II," katanya. 

Dari informasi yang diterima Fajar Bagoes Poetranto, jumlah harta berharga yang dirampas Inggris adalah berupa logam emas sebanyak 57.000 ton. Jadi surat bukti kepemilikan atau kolateral itu yang dirampas.

"Kami meminta agar emas tersebut dikembalikan kepada pihak Keraton atau para keturunan dari Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono II," tegasnya.

Selain emas, lanjut Bagoes menjelaskan, Inggris juga turut menjarah dokumen penting lain kerajaan. Termasuk, kata dia, manuskrip-manuskrip yang ditulis Sri Sultan Hamengkubuwono II tentang sastra dan budaya keraton, benda pusaka kraton bahkan perhiasan yang dipakai Sri Sultan Hamengkubuwono II, dan sangat penting dikembalikan, karena bukti otentik kesejarahan Ngayogyakarta.

Menurut Bagoes, Yayasan Cahaya Nusantara (Yantra) telah siap mendukung dan membantu untuk merawat serta menerjemahkan manuskrip tersebut. Penerjemahan itu perlu dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat Yogyakarta sejarah masa lampau Sri Sultan Hamengkubuwono II.

"Kami melakukan ini sudah mendapat dukungan dari pihak Keraton Yogyakarta dan para keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono II. Bahkan yayasan Yantra juga siap membantu," jelasnya.

Seperti pernah dipublikasikan di Warta Ekonomi berjudul "Keluarga HB II Minta Tolong Presiden Kembalikan Emas 57.000 Ton," disebutkan trah keturunan juga menginginkan penulisan sejarah mengenai Perjuangan Sri Sultan Hamengkubuwono dan Perang Sepehi.

Hal tersebut sangat diperlukan guna menambah wawasan para generasi saat ini. Karena itu untuk menambah pemahaman soal perjuangan Sri Sultan Hamengkubuwono dan dalam rangka pengusulan gelar Pahlawan Nasional, akan diselenggarakan pementasan wayang kulit dengan lakon Perang Sepehi. Pentas wayang akan dibawakan Dalang Ki Catur Benyek Kuncoro. []




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved