CMBC Indonesia - Ada dua makna yang bisa ditangkap dari penunjukan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebagai leading sector pengembangan lumbung pangan nasional.
Demikian disampaikan pemerhati politik yang juga Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid menanggapi penunjukan ketua umum Partai Gerindra itu, Sabtu (11/7).
Pertama, penunjukan itu bisa diartikan sebagai upaya Presiden Joko Widodo untuk "menggeser" Prabowo Subianto dari Menteri Pertahanan (Mentan) menjadi Menteri Pertanian (Mentan) dengan cara yang high contact, seperti isu yang berkembang.
Hal ini menjadi logis, karena dalam dua kesempatan, Jokowi mengeluh dan marah terhadap bawahanya, hingga membuka peluang untuk melakukan kocok ulang kabinet.
Kemudian kedua, jika benar-benar ini terjadi, maka bisa dipastikan Menhan pengganti Prabowo Subianto dari kalangan militer kembali.
Ini artinya, Jokowi pada periode kedua semakin memperbanyak barisan militer di sekitarya.
"Tentu ini bagian dari 'upaya' Jokowi mengurangi hegemoni polisi," demikian Abdul Hamid menganalisa.
Pasca kunjungan kerja Presiden Joko Widodo bersama Menhan, Prabowo Subianto dan sejumlah menteri ke Kalimantan Tengah, Kamis (9/7), muncul isu pemindahtugasan Prabowo Subianto dari Menhan jadi Mentan.
Di sela-sela kunjungan itu, Jokowi secara mengejutkan menunjuk Prabowo Subianto sebagai leading sector pengembangan lumbung pangan nasional.
Adapun Mentan, Syahrul Yasin Limpo dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang ikut dalam rombongan ditunjuk sebagai pendukung kerja Prabowo Subianto.(rmol)
Loading...
loading...