CMBC Indonesia - Gerah atas sikap Amerika Serikat (AS) yang selalu saja mencampuri urusan dalam negeri negara lain, Korea Utara menyatakan dukungannya untuk China melawan 'keusilan' AS terhadap masalah internal negara itu.
Duta Besar Korea Utara untuk China Ji Jae-ryong menyerukan perlawanan China terhadap campur tangan AS terkait urusan Hong Kong dan provokatifnya terhadap kedaulatan nasional.
"AS telah membuat pernyataan provokatif terhadap China tentang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, keamanan, hak asasi manusia, serta diplomasi, yang mendorong hubungan China-AS ke titik ekstrem," kata Ji, dikutip dari Global Times, Jumat (3/7).
Ji menyoroti tindakan AS yang secara terbuka mengolesi Partai Komunis China (CPC) dan sistem sosialis Tiongkok. Tindakan itu juga kian masif, terus-menerus merenggangkan hubungan Beijing-Washington dan berubah menjadi konfrontasi ideologi dan sistem.
Ji menilai, hal itu menunjukkan bahwa AS merasa posisi hegemoniknya terancam oleh perkembangan China dan penguatan sosialisme.
"AS telah merusak kepercayaan rakyat China terhadap CPC, mencampuri urusan dalam negeri China, seperti urusan Hong Kong dan hubungan lintas-Selat, dan mengabarkan Revolusi Jasmine untuk menghancurkan dan mengacaukan China," kecam Ji.
Ji menyerukan dukungan penuh kepada rakyat China dan CPC untuk melawan campur tangan AS.
Kami menyatakan dukungan penuh dan solidaritas kami kepada rakyat China dan CPC dalam upaya mereka untuk menentang campur tangan dan kesewenang-wenangan AS dan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah," kata Ji.
Selain dengan China dan Korut, AS juga telah banyak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara lain. Hal itu telah dikeluhkan sejak lama. (Rmol)
Duta Besar Korea Utara untuk China Ji Jae-ryong menyerukan perlawanan China terhadap campur tangan AS terkait urusan Hong Kong dan provokatifnya terhadap kedaulatan nasional.
"AS telah membuat pernyataan provokatif terhadap China tentang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, keamanan, hak asasi manusia, serta diplomasi, yang mendorong hubungan China-AS ke titik ekstrem," kata Ji, dikutip dari Global Times, Jumat (3/7).
Ji menyoroti tindakan AS yang secara terbuka mengolesi Partai Komunis China (CPC) dan sistem sosialis Tiongkok. Tindakan itu juga kian masif, terus-menerus merenggangkan hubungan Beijing-Washington dan berubah menjadi konfrontasi ideologi dan sistem.
Ji menilai, hal itu menunjukkan bahwa AS merasa posisi hegemoniknya terancam oleh perkembangan China dan penguatan sosialisme.
"AS telah merusak kepercayaan rakyat China terhadap CPC, mencampuri urusan dalam negeri China, seperti urusan Hong Kong dan hubungan lintas-Selat, dan mengabarkan Revolusi Jasmine untuk menghancurkan dan mengacaukan China," kecam Ji.
Ji menyerukan dukungan penuh kepada rakyat China dan CPC untuk melawan campur tangan AS.
Kami menyatakan dukungan penuh dan solidaritas kami kepada rakyat China dan CPC dalam upaya mereka untuk menentang campur tangan dan kesewenang-wenangan AS dan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah," kata Ji.
Selain dengan China dan Korut, AS juga telah banyak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara lain. Hal itu telah dikeluhkan sejak lama. (Rmol)
Loading...
loading...