CMBC Indonesia - Eksistensi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tidak berhenti dalam menyampaikan maklumat. KAMI akan terus menerus memberi peringatan, masukan, dan saran kepada para penyelenggara negara, baik pemerintah pusat maupun DPR.
Namun demikian, inisiator sekaligus salah satu deklarator, Ahmad Yani menggarisbawahi bahwa KAMI merupakan gerakan moral.
"Ya kita kan gerakan moral, bukan gerakan politik praktis. Kita tidak akan berhenti terus menerus, akan memperingati, akan memberitahu dan mengajak dialog, memberikan solusi dan lain terus seperti itu," ujar Ahmad Yani kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/8).
Namun, kata Yani, jika penyelenggara baik pemerintah maupun parlemen tetap cuek atas tuntutan rakyat, maka KAMI akan mengembalikan sikap rakyat sendiri.
"Tapi kalau tetap saja apa yang dikatakan “shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun” (mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali) dalam terminologi Islam itu, kita serahkan lagi kembali pada rakyat," jelas Yani.
KAMI sebatas bertugas menampung, menyerap, dan mengagregasi kepentingan rakyat. Jika tugas itu diabaikan, maka selayaknya KAMI menyerahkan sikap kepada rakyat,
Seharusnya KAMI ini tidak harus ada kalau organ negara institusi partai dan DPR berjalan sebagaimana mestinya. Ini kan akibat organ negara DPR tidak melaksanakan, malah menjadi bagian dari pemerintah," pungkas Yani. (Rmol)
Namun demikian, inisiator sekaligus salah satu deklarator, Ahmad Yani menggarisbawahi bahwa KAMI merupakan gerakan moral.
"Ya kita kan gerakan moral, bukan gerakan politik praktis. Kita tidak akan berhenti terus menerus, akan memperingati, akan memberitahu dan mengajak dialog, memberikan solusi dan lain terus seperti itu," ujar Ahmad Yani kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/8).
Namun, kata Yani, jika penyelenggara baik pemerintah maupun parlemen tetap cuek atas tuntutan rakyat, maka KAMI akan mengembalikan sikap rakyat sendiri.
"Tapi kalau tetap saja apa yang dikatakan “shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun” (mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali) dalam terminologi Islam itu, kita serahkan lagi kembali pada rakyat," jelas Yani.
KAMI sebatas bertugas menampung, menyerap, dan mengagregasi kepentingan rakyat. Jika tugas itu diabaikan, maka selayaknya KAMI menyerahkan sikap kepada rakyat,
Seharusnya KAMI ini tidak harus ada kalau organ negara institusi partai dan DPR berjalan sebagaimana mestinya. Ini kan akibat organ negara DPR tidak melaksanakan, malah menjadi bagian dari pemerintah," pungkas Yani. (Rmol)
Loading...
loading...