CMBC Indonesia - Polrestabes Makassar telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka perusakan sejumlah fasilitas umum dan kantor DPD NasDem Makassar saat demo omnibus law. Mereka yang ditangkap mulai mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat.
"Oh ini kita sudah proses tersangkanya, ada 11. Salah satu malah terlibat kasus narkoba. Sekarang proses penyidikan. Itu ada pelajar, ada masyarakat, dan mahasiswa," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan di Polrestabes di Makassar, Jalan Ahmad Yani, Sabtu (24/10/2020).
Yudhiawan menjelaskan pihaknya melakukan proses hukum lantaran demonstran berlaku anarkistis dan merusak sejumlah fasilitas. Ia mempersilakan masyarakat berunjuk rasa lantaran diatur oleh undang undang asalkan tertib dan aman.
"Kasusnya perusakan, bukan kasus unjuk rasa, tapi ini kasus perusakan. Unjuk rasa boleh, diatur dalam undang-undang. Tetapi kalau sudah anarkis, merusak fasilitas negara, merusak fasilitas umum, apalagi merusak harta benda milik masyarakat, kami akan proses," jelasnya.
Para tersangka adalah 5 mahasiswa, 3 warga masyarakat, dan 3 pelajar. Kini ke-11 pelaku telah diamankan di Polrestabes Makassar untuk proses lebih lanjut.
Seperti diketahui, Universitas Negeri Makassar (UNM) menegaskan mahasiswanya tidak terlibat aksi penyerangan kantor DPD NasDem Makassar saat demo omnibus law ricuh di Jalan AP Pettarani. Kabag Humas UNM Baharuddin mengatakan massa yang menyerang kantor NasDem Makassar tidak menggunakan jas almamater UNM.
"Aksi bentrok yang terjadi semalam bukan merupakan mahasiswa dari UNM Makassar. Karena mahasiswa UNM Makassar saat melakukan aksi demonstrasi selalu mengenakan jas almamater dan semalam tidak ada yang mengenakan jas almamater," kata Burhanuddin dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (23/10/2020).
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa massa mahasiswa di Jalan AP Pettarani, Makassar, depan kampus UNM berakhir ricuh. Di tengah aksi, seketika muncul sekelompok massa yang menyerang kantor NasDem Makassar dan membakar ambulans yang diparkir di kantor tersebut.
Atas aksi ricuh tersebut, Burhanuddin menyebut aksi mahasiswanya yang sebelumnya damai telah disusupi orang tak dikenal. Hingga kini UNM masih menunggu laporan resmi dari kepolisian terkait aktor pembuat aksi tersebut ricuh.(dtk)
Loading...
loading...