CMBC Indonesia - Undangan yang didapat Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, dari Menhan Amerika Serikat bakal memberi arti khusus.
Menurut Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, diundangnya Prabowo menjadi bukti dihapusnya larangan kunjungan oleh pemerintah AS.
Lebih jauh lagi, undangan tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi Prabowo untuk kembali maju di Pilpres 2024.
Ditambahkan Satyo, Indonesia merupakan negara penting dan strategis yang mempunyai peran sentral di kawasan Asia Pasifik, AS maupun China.
"Oleh karenanya, pihak AS mengundang Prabowo untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara," ujar Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/10).
Apalagi, lanjut Satyo, perebutan pengaruh di Asia, di sebagian Timur Tengah, sudah dikuasai oleh aliansi Rusia, China, Iran, dan Turki.
Indonesia pun diketahui sudah begitu dekat dengan China dan Rusia. Sehingga, AS perlu mengubah politik luar negeri terutama untuk menghadapi pengaruh China di Indonesia.
"Ketika Pilpres Indonesia dua kali dimenangkan Jokowi, semakin memperlemah pengaruh AS di Indonesia. Perubahan peta politik tersebut banyak menggerus kepentingan AS di Indonesia," jelas Satyo.
"Undangan oleh Menhan AS tentunya dalam rangka reorientasi untuk upaya melakukan format ulang dalam konteks pertahanan, mungkin AS akan memberikan banyak 'hadiah' ke RI setelah Prabowo ke AS," tambahnya.
Kondisi tersebut, kata mantan Sekjen jaringan aktivis ProDemokrasi (ProDEM), akan sangat menguntungkan Indonesia. Termasuk bagi Prabowo.
"Kondisi ini sangat menguntungkan Indonesia, termasuk bagi Prabowo yang akan kembali dicalonkan Gerindra sebagai Capres di 2024. Jika reposisi dan konsolidasi politik nasional dan internasional mampu dilakukan oleh Prabowo, maka di Pilpres 2024 Prabowo akan bisa melawan siapa pun para capres lainnya," pungkas Satyo.(RMOL)
Loading...
loading...