CMBC Indonesia - Santer nama Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo mengkritik pemerintah hari ini.
Berbagai kebijakan pemerintah, Gatot Nurmantyo mengkritiknya secara terang-terangan, seolah menjadi bagian opposan dari pemerintah hari ini.
Terutama semenjak dia ikut mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bersama tokoh-tokoh lainnya.
Padahal, sebelum Pilpres tahun lalu, Gatot terbilang jarang bersuara terhadap isu-isu kenegaraan. Tak berselang lama, sikapnya itu justru berubah 180 derajat.
Gatot pun menjelaskan alasan di balik perubahan sikapnya tersebut kepada Karni Ilyas, jurnalis senior juga moderator Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di salah satu stasiun TV.
Dikutip dari Video bertajuk "KARNI ILYAS CLUB 'MANUVER' JENDERAL GATOT" yang diunggah di kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat, 16 Oktober 2020.
Gatot merasa, pemberian Tuhan kepadanya dan kondisi negara saat inilah yang menggerakkannya.
"Dalam perenungan saya, saya melihat bahwa Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, memberikan begitu banyak kepada saya, baik pangkat, jabatan, dan lain sebagainya," ujar Gatot.
"Saat saya merenung tersebut, bahwa ada hal-hal yang menggelitik saya, yaitu pada saat itu RUU HIP dan kondisi bangsa yang sedang mengalami dua hal yang sangat sensitif dan sangat perlu perhatian, yaitu Covid-19 dan sama ekonomi," tambah Gatot.
Tak cuma itu, Gatot pun mengaku, dia teringat sumpahnya sebagai prajurit TNI, salah satunya adalah setia terhadap NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Itulah yang menyebabkan saya ternyata masih punya hutang kepada negara, kepada sumpahnya juga, dan terhadap Allah SWT," kata Gatot.
Berdasarkan itu pulalah Gatot bersama beberapa tokoh lainnya bersepakat untuk mendirikan KAMI yang bertujuan untuk menyuarakan aspirasi dengan harapan lebih mudah didengar oleh pemerintah.
"KAMI itu lahir setelah tiga bulan kita (pendiri KAMI) diskusi. Intinya bahwa tuntutan yang akan KAMI sampaikan itu adalah suara hati nurani rakyat, yang benar-benar dirasakan oleh rakyat," ujar Gatot.
Akan tetapi, sikap KAMI yang sering mengkritik pemerintah cenderung memberi kesan kepada banyak orang bahwa organisasi tersebut mengambil peran sebagai oposisi.
Menanggapi hal tersebut, Gatot menolak jika KAMI dianggap sebagai oposisi pemerintah, sebab Gatot mengklaim, yang diusahakan oleh dia dan kelompoknya saat ini adalah nilai, bukan kekuasaan.
"KAMI menyampaikan pendapat, baik secara tertulis maupun secara suara (verbal), KAMI berikan kepada pemerintah, kemudian KAMI berikan solusi-solusi yang harus diberikan," ujar Gatot.
"Jadi KAMI ini adalah gerakan moral. KAMI tidak akan memposisikan (diri) sebagai oposisi. Kantor publik lah. Memberikan dan menyampaikan yang terasa di masyarakat. Orang mengatakan politik? Politik yang diperjuangkan adalah kekuasaan, yang KAMI perjuangkan adalah nilai," imbuhnya.
Artikel ini telah terbit di Portal Jember dalam judul "Di Depan Karni Ilyas, Gatot Nurmantyo Buka-bukaan Mengenai Alasannya Sering Kritik Pemerintah".***
Loading...
loading...