CMBC Indonesia - PDI Perjuangan diduga tidak nyaman dengan adanya porsi lebih kepada pihak lain dibanding partai pimpinan Megwati Soekarnopuri dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hal ini dipicu oleh pernyataan anggota DPR asal PDIP, Darmadi Durianto yang menyebuat ada kudeta merangkak di kabinet Jokowi.
Disebutkan, ada menteri yang tidak loyal dan bisa menggerogoti dari dalam.
Bahkan, lanjut Darmadi, menteri tersebut bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Kata dia, hati-hati kudeta merangkak.
Terbaru, anggota DPR yang juga dari PDIP, Adian Napitupulu langsung menunjuk hidung Erick Thohir.
Adian mencermati peringatan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang melihat soliditas kabinet yang berpotensi terganggu oleh imajinasi menteri yang berambisi untuk maju di 2024.
Menurutnya, tidak sulit memeriksa rekam jejak ambisi Erick Thohir, misalnya terbentuknya relawan pendukung Erick Thohir, adanya deklarasi Erick for Presiden 2024, pembagian sembako dan beras dalam bungkus yang berisi tulisan terkait pencapresan Erick di 2024, termasuk juga promosi Erick di media sosial mudah didapatkan.
Tapi oleh beberapa kalangan, ketidaknyamanan PDIP juga dikarenakan adanya porsi lebih kepada parpol lain dalam kabinet.
Ditambah, jumlah menteri PDIP yang ada di kabinet Jokowi-Maruf tidak banyak seperti yang diharapkan.
Kalau misalnya menteri dari parpol, ini agak sulit tunjuk hidung secara langsung. Karena selain PDIP, ada beberapa parpol koalisi yang dapat jatah menteri.
Yaitu, Partai Golkar, PKB, Partai Nasdem, Partai Gerindra, dan PPP.
Lalu siapa menteri yang menggerogoti dari dalam atau yang berambisi untuk maju di 2024?
Ya, bisa menteri dari partai politik, juga tidak menutup kemungkinan anggota kebinet dari kalangan profesional.
Yang sudah pasti adalah, PDIP menginginkan Jokowi melakukan perombakan kabinet.
Soal dorongan reshuffle ini, gendangnya bisa dua.
Yaitu, mendepak menteri yang berambisi tadi, atau akan ada penambahan menteri bagi PDIP.
Pertanyaannya, apakah Jokowi mau? Jawabannya belum tentu.
Jokowi kelihatannya tidak mau tergantung kepada salah satu partai. Dia akan jadi penentu, termasuk penentu Pilpres 2024. (RMOL)
Loading...
loading...