Trena dan Treni, Terpisah Saat Konflik Ambon-Berjumpa di Tasikmalaya - Channel Media Berita Central Indonesia

Minggu, 25 Oktober 2020

Trena dan Treni, Terpisah Saat Konflik Ambon-Berjumpa di Tasikmalaya

Trena dan Treni, Terpisah Saat Konflik Ambon-Berjumpa di Tasikmalaya

Trena dan Treni, Terpisah Saat Konflik Ambon-Berjumpa di Tasikmalaya

CMBC Indonesia - Treni Fitri Yana (24), didampingi orang tua angkat, suami dan anak datang ke Tasikmalaya untuk bertemu Trena Mustika (24) dengan menaiki Kreta Kahuripan dari Blitar ke Tasikmalaya, Kamis (22/10) lalu.

Seperti diketahui, saudara kembar ini terpisah selama 20 tahun akibat kerusuhan Ambon Tahun 1999. Kedua saudara kembar ini, bertemu kembali berkat aplikasi TikTok

Setibanya di Halaman Stasiun Tasikmalaya, Treni disambut keluarga besar Trena di Tasikmalaya. Senang dan haru mewarnai penyambutan Treni di Halaman Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Tangisan pecah, saat sang ayah kandung melihat Treni yang sudah tidak bertemu selama 20 tahun lamanya.

Saat menginjakan kaki nya di Stasiun Tasikmalaya, Treni tak melihat batang hidung kakanya Trena. Treni pun mencari sang kakak ada di mana.


Usut punya usut, ternyata Trena ingin memberikan surprise kepada sang adik Treni dan ngumpet di dalam mobil yang akan ditumpangi Treni yang ada di parkiran stasiun.

Treni kemudian dibawa ayah kandungnya masuk kedalam mobil. Tanpa disadari, ternyata kakanya itu sudah duduk di dalam mobil yang ditumpangi nya.

Tangis saudara kembar ini pun pecah d idalam kendaraan. Tangis itu menandakan kebahagian karena bisa bertemu kembali.

"Ini anak kamu?" tanya Trena sambil memegang anak balita Treni yang digendongnya.

Kejutan yang dilakukan Trena untuk Treni berhasil. Kejutan itupun tidak disadari Treni.

"Saya dikasih taunya Trena enggak ikut ke stasiun nunggu di rumah. Taunya Trena ada di mobil yang saya tumpangi. Kaget seneng banget. Luar biasa," kata Treni yang mengenakan kerudung hijau seperti kakaknya.

Treni mengisahkan, jika ia tak mengetahui memiliki saudara kembar. Hal itu, baru diketahui setelah Trena mengomentari positingan TikTok nya. Berkat TikTok, rahasia besar dalam hidupnya pun terungkap.

"Iseng ajah maen TikTok. Taunya ketemu sama Trena yang ternyata kakak kembar aku," ujar Treni.

Trena dan Treni, Terpisah Saat Konflik 
Selain itu, Trena menyebut hanya butuh waktu satu jam saja untuk meyakinkan hati kalau Treni adalah adik kembarnya. Pasalnya dia memang sudah lama diberitahu ayahnya memiliki adik kembar.

"Saya hanya beberapa jam saja pas melihat TikTok. Ah saya yakin dia adik kembar yang kata bapak hilang," sebutnya.


Sementara itu Treni, harus membutuhkan waktu satu hari untuk meyakinkan hatinya. "Saya butuh sehari. Setelah suami juga meyakinkan lihat foto. Ini wajahnya kamu banget kata suami. Saya searching di Facebook akhirnya saya yakin," tambah Treni.


Ucapan syukur, disampaikan ayah Trena dan Treni, Enceng Yadi. Ia berterima kasih kepada Allah dan mengaku senang bisa menemukan anaknya yang hilang puluhan tahun.

"Alhamdulillah perasaannya senang yah campur aduk. Bersyukur sama Allah SWT. Karena sekian lama mencari baru ketemu ternyata dari TikTok," ujar Enceng.

Sementara itu, Rini sebagai ibu asuh Treni di Blitar mengaku selama puluhan tahun kesulitan mencari Ayah kandung Treni. Ia juga senang kenyataan anak asuhnya yang memiliki saudara kembar akhirnya diketahui dan dipertemukan langsung.

"Saya mau cari gimana alamatnya saja enggak tau dimana. Dia diambil pas kecil banget usia dua bulan kalau gak salah dulu waktu kerusuhan Ambon," terang Rini.

Seperti diketahui, Trena Treni terpisah akibat konflik Ambon pada 1999. Ayahnya yang sibuk mengurusi ibu mereka di rumah sakit, terpaksa menitipkan satu anak kembar yakni Treni ke tetangga yang sesama transmigran dari Jawa.

Ketika Ambon berkecamuk, ayah mereka hanya menemukan Trena. Sementara Treni kabarnya sudah dibawa tetangganya pulang ke Jawa. Namun posisi Jawa bagian mana, keluarga ini kehilangan jejak. Treni pun bak hilang ditelan bumi.(dtk)




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved