CMBC Indonesia -Ada drama terselip saat kubu Donald Trump menggelar jumpa pers usai dikalahkan Joe Biden di Pilpres Amerika Serikat (AS). Awalnya lokasi disangka di hotel mewah, ternyata cuma parkiran.
Dilansir The Guardian, Minggu (8/11/2020), drama ini bermula saat Trump mencuit bahwa akan ada jumpa pers besar dari tim hukumnya di Philadelphia. Dia menyebut 'Four Seasons' yang identik dengan nama hotel mewah.
Tapi, cuitan itu tak lama kemudian dihapus. Trump lalu membuat cuitan lain yang mendeskripsikan 'Four Seasons' yang dia maksud.
"Jumpa pers besar hari ini di Philadelphia, di Four Seasons Total Landscaping - 11.30 AM," demikian bunyi cuitan Trump.
Four Seasons Total Landscaping adalah area parkir di pinggiran kota yang berada di antara krematorium dan toko buku khusus dewasa. Tentu saja ini bukan lokasi yang umum untuk jumpa pers, apalagi jumpa pers tim hukum calon presiden.
Bahkan, Four Seasons Hotel secara khusus mengklarifikasi soal cuitan Trump itu.
"Sebagai klarifikasi, jumpa pers Presiden Trump tidak akan digelar di Four Seasons Hotel Philadelphia melainkan di Four Seasons Total Landscaping, tidak ada kaitannya dengan hotel," tulis akun Twitter resminya.
Tak ada penjelasan khusus dari kubu Trump soal drama lokasi jumpa pers ini, apakah mereka salah memesan tempat atau memang sejak awal memilih parkiran untuk lokasi jumpa pers. Tapi, pada akhirnya, pengacara Trump, Rudy Giuliani, tetap menggelar jumpa pers di lokasi antah berantah itu.
Drama ini tentunya ramai dibahas di media sosial. Banyak yang heran mengapa kesalahan ini terjadi.
Seperti diketahui, Joe Biden telah mendeklarasikan diri menang Pilpres AS. Di sisi lain, Trump ogah mengakui kemenangan tersebut dan menuding ada kecurangan.
Seperti dilansir ABC News, Minggu (8/11/2020), Trump memberikan reaksi pertamanya di akun Twitter miliknya @realDonaldTrump terhadap kemenangan Biden sebagai Presiden AS selanjutnya. Dia secara keliru kembali mengklaim, dalam tweet yang ditulis dengan huruf kapital, bahwa dirinya memenangkan pilpres.
Trump juga mengklaim secara tidak berdasar, bahwa pengamat pemungutan suara dari timya tidak diizinkan untuk menyaksikan proses penghitungan suara.
"PENGAMAT TIDAK DIPERBOLEHKAN MASUK KE RUANG PENGHITUNGAN. SAYA MEMENANGKAN PEMILU, MENDAPATKAN 71.000.000 SUARA SAH," tegas Trump.
"HAL-HAL BURUK TERJADI SAAT PARA PENGAMAT KAMI TIDAK DIPERBOLEHKAN MENGAWASI. INI TIDAK PERNAH TERJADI SEBELUMNYA. JUTAAN SURAT SUARA VIA POS DIKIRIM KE ORANG YANG TIDAK PERNAH MEMINTANYA!" imbuhnya.(dtk)
Loading...
loading...