CMBC Indonesia - Kematian Pinkan Lumintang, ibu muda dua anak yang tewas tertabrak mobil polisi yang dikendarai oleh Iptu Imam Chambali, menyisakan kepedihan yang mendalam di benak orang-orang yang ditinggalkan.
Sang suami, Rahmat bahkan sulit untuk berkata-kata saat proses pemakaman Pinkan, yang dilakukan pada tengah malam menjelang Sabtu (26/12/2020).
Rahmat cuma meminta pelaku bertanggungjawab dan menjelaskan kronologi kejadian dengan sejujur-jujurnya.
Tak cuma Rahmat, orang-orang yang mengenal Pinkan juga ikut berduka dan terkejut mendengar kabar kematian Pinkan.
Salah satunya Fuad, rekan Pinkan saat bekerja sebagai TKI di Johor Bahru, Malaysia.
"Yaa... rabb innalillahiwainnailaihirojiun InsyaAlloh Almarhuma Pinkan lumintang Syahid di jalan Alloh ta'ala Aammiinn yaa rabb, ini rekan terbaik selama di partner di Sibu island resort johor bahru malaysia ingat masa" kebaikan dia yaa rabb," tulis akun Facebook Fuad Eyo.
Dari akun Facebook Princess Rere Fahmi, diketahui bahwa Pinkan akrab disapa Keke. Dia dulu menempuh pendidikan di SMK N 28 Akomodasi Perhotelan.
"Innalillahi wainnailaihi raajiun turut berduka cita atas meninggalnya tmn sekolahku dr SMK N 28 Akomodasi Perhotelan Alm Pinkan Lumintang tmn sekelas 3th smoga husnul khotimah amin,,mav aq gk ikut ngelayat dikarenakan posisi dipontianak...aq cuma bs doakan utk mu Keke," tulisnya.
"Innalilahi wa innailaihi Raji'un Telah Berpulang Sahabat seperjuangan SMA Pinkan Lumintang, Semoga Khusnul Khatimah Keke, dan keluarga di beri ketabahan dan kekuatan. Amin," tulis akun Agam.
Pinkan sendiri memliki dua anak, seorang perempuan dan seorang lainnya laki-laki. Keduanya masih kecil dan sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu.
Diduga Ugal-Ugalan
Berdasarkan pemeriksaan sementara, Pembantu Unit (Panit) Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan Iptu Mulyadi menjelaskan awal mula kecelakaan ketika mobil Toyota Innova bernomor pelat B 2159 SIJ yang dikemudikan Iptu Imam Chambali serempetan dengan kendaraan roda empat jenis Hyundai dengan pelat B 369 HRH yang dikemudikan oleh seorang pemuda bernama Handana. Kedua mobil tersebut saling "sikut" di jalanan sejak dari kawasan SMA 28 Jakarta.
Saat itu situasi lalu lintas normal, namun tiba-tiba Iptu Imam kehilangan kendali hingga menyeberang marka pembatas jalan dan menyeberang ke sisi arah berlawanan.
"Informasinya mobil 'out of control' nyeberang marka pembatas jalan ke sisi arah berlawanan sehingga mengakibatkan roda dua yang berlawanan arah (dari pasar Minggu ke Mangga Besar) tertabrak mobil," ujar Kanit Laka Polsek Metro Pasar Minggu Iptu Supriyatni.
Mobil Innova tersebut menabrak kendaraan Hyundai B-369-HRH, lalu menabrak tiga sepeda motor lainnya yang melintas berlawan arah.
Kendaraan tersebut masing-masing sepeda motor Yamaha Mio B-3167-EEI dikendarai oleh M Sharif (warga Jakarta), sepeda motor Honda Vario B-3036-EPV dikemudikan Pinkan Lumintang (warga Cipayung, Depok) dan sepeda motor Honda Revo B-3595-EXQ pengemudi Dian Prasetyo (warga Jagakarsa).
Korban meninggal perempuan bernama Pinkan Lumintang, akibat luka pada bagian kepala, kaki kanan patah tulang dan meninggal dunia di tempat kejadian.
Korban luka-luka bernama Dian Prasetyo, jenis kelamin laki-laki, mengalami luka pada bagian kaki kanan dan tangan kanan luka terbuka. Korban juga telah dirawat di RS Fatmawati.
Menurut saksi M Sharif yang menjadi korban, sebelum tabrakan terjadi, mobil yang dikemudikan polisi terlibat cekcok dengan pengendara Hyundai, terjadi kejar-kejaran, hingga mobil Innova lepas kendali dan menabrak tiga sepeda motor.
"Kedua mobil itu sudah kejar-kejaran dari arah Pejaten ke arah Pasar Minggu dengan kecepatan tinggi, pas di lokasi mobil polisi hilang kendali menabrak pembatas jalan dan melompat ke jalur kanan berlawanan arah, nabrak dua pengendara," ujar Sharif yang motornya ikut rusak karena ditabrak. (*)
Loading...
loading...