CMBC Indonesia - Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) menyebut pelaku parodi lagu Indonesia Raya adalah warga negara Indonesia (WNI).
Selain itu, lokasi pembuatan video tersebut juga bukan di Malaysia.
Usai mendapatkan informasi tersebut, Polri pun langsung berkoordinasi dengan kepolisian di Malaysia.
Demikian disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono dikonfirmasi wartawan, Kamis (31/12/2020).
“Sekarang masih berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia,” ujar Argo kepada wartawan ketika dikonfirmasi, Kamis (31/12).
Sebelumnya, dilansir dari Bernama, Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) menyatakan telah mengamankan pelaku parodi lagu Indonesia Raya.
Kepastian ini didapat usai PDRM memeriksa seorang berusia 40 tahun di Sabah, Malaysia.
“Tersangka ditahan di Sabah pada Senin (28/12/2020),” kata Ketua PDRM Tan Sri Abdul Hamid Bador, Kamis (31/12/2020).
Dalam pemeriksaan, didapati bahwa pelaku ternyata bukan warga negara Malaysia. Melainkan warga negara Indonesia.
WNI tersebut selama ini bekerja di Malaysia.
“PDRM dapat petunjuk baru bahwa pelakunya disebut berasal dari negara seberang (Indonesia),” ujarnya.
Sampai saat ini, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap WNI tersebut.
“Kami sedang menginterogasinya untuk mendapat pengakuan siapa yang membuat video,” sambung Abdul Hamid.
Dalam kasus ini, pihaknya juga sudah menginformasikan kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Sehingga bisa turut melakukan investigasi bersama atas kasus tersebut.
Menurutnya, perbuatan pelaku itu jelas-jelas telah memicu kemarahan rakyat Indonesia.
“Saya menjamin tindakan tegas akan diambil Jabatan Siasatan Jenayah (Departemen Penyelidikan Kriminal), yang membentuk tim untuk diterbangkan ke Sabah kemarin guna melacak pelaku,” jelasnya.
Selain itu, Abdul Hamid menegaskan, segala perbuatan yang mencoreng kehormatan sebuah negara adalah pelanggaran berat.
“Insya Allah jika tersangka sudah ditangkap, kami akan mengadili dan menuntutnya di pengadilan untuk mendapat hukuman setimpal,” tegasnya.
Abdul Hamid juga mengimbau masyarakat Malaysia agar tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu kemarahan rakyat negara lain.
“Saya ingin mengingatkan warga Malaysia untuk menjauhi kegiatan tercela yang telah melukai perasaan warga negara tetangga kita Indonesia,” tandas Abdul Hamid.[psid]
Loading...
loading...