CMBC Indonesia - Banyaknya jenazah yang harus diurus pihak rumah sakit bisa mengakibatkan kekeliruan. Sebagaimana peristiwa pada Selasa (13/7), jenazah Maria Indrawati salah kubur. Harusnya, jenazah itu dikubur di tempat asalnya di TPU Gajah, Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Namun, peti jenazahnya tertukar dengan nama Ira Puspitowati.
Karena tak ada yang menyadari, peti yang berisi mayat Maria dimakamkan di Makam Islam Dusun Tawangsari, Desa Ngampel Sari, Candi, Sidoarjo. Problem muncul ketika keluarga Maria hendak memakamkan peti yang diterimanya dari rumah sakit. Keluarga ragu karena peti yang dibawa ambulans warnanya tidak sama dengan yang dilihatnya di rumah sakit. Setelah dicek, benar saja. Nama yang tertera adalah Ira, bukan Maria.
’’Warga dari pagi sudah menunggu lama di makam, ternyata salah kirim jenazah,’’ ujar Ady Herlambang, warga Gajah Magersari. Pihak keluarga dibantu rumah sakit pun melakukan penelusuran. Sangat mungkin, peti tertukar dengan peti yang dimakamkan di Makam Islam Dusun Tawangsari, Desa Ngampel Sari, Candi.
Petugas memutuskan untuk membongkar makam yang baru saja tuntas dikerjakan. Ternyata benar. Peti tersebut bertulis nama Maria. Mereka berdua meninggal pada Senin (12/7) sekitar pukul 23.00 di RSUD Sidoarjo. ’’Sudah selesai urusannya, RSUD juga mengganti biaya pemakaman. Semua sudah dimakamkan dengan baik,’’ jelas Ketua RT 2, RW 5, Perum Taman Candi Loka Budi Cahyono.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sidoarjo dr Wasis Nupikso SpOG membenarkan adanya salah kirim jenazah tersebut. Dia menyatakan, sebenarnya pemulasaraan jenazah sudah sesuai dengan ketentuan. ’’SOP sudah dilaksanakan. Identitas sudah ditulis di peti,’’ katanya.
Wasis menyatakan, sebenarnya saat itu tidak terlalu banyak jenazah yang diurus. Ada lima peti jenazah yang siap kirim ke pemakaman.
Semua prosedur, mulai menerima jenazah dari ruangan sampai perawatan, sudah sesuai dengan SOP. Termasuk keluarga sudah memastikan dan melihat sebelum jenazah masuk peti.
Namun, ada jeda antara selesai pemulasaraan jenazah dan pengiriman jenazah. Sebab, ambulans dan petugas harus bergantian mengantar. Sebelum peti dimasukkan ambulans, petugas memastikan kebenaran peti yang akan dibawa.
’’Mungkin karena keluarga bingung dan kalut saat petugas bertanya tentang peti yang dibawa untuk dimakamkan benar atau tidak, dijawab benar. Hingga dimasukkan ambulans dan dimakamkan,’’ ujar Wasis. Saat pemakaman, sebenarnya ada kerabat yang curiga. Karena nama di peti berbeda. Namun, tidak ada yang mengutarakan sampai pemakaman tuntas.
Saat ini masalah tersebut telah selesai. Kedua keluarga sudah menerima kesalahpahaman tersebut. Peti yang sudah dimakamkan digali kembali. Jenazah juga telah dimandikan lagi. Termasuk diberi peti yang baru. Keluarga juga melihat jenazah sebelum dimasukkan peti.[jawapos]
Loading...
loading...