Oleh: Eka Gumilar
Konsultan Properti
Konsultan Properti
Rocky Gerung terang-terangan menyatakan akan melawan somasi yang dilayangkan PT Sentul City kepadanya. Hal itu dilakukan Rocky karena dia mengklaim ada 6.000 orang yang bernasib sama dengannya.
"Sekarang saya mau terangkan bahwa ini bukan soal saya aja, ada 90 KK, 6.000 orang yang mengalami nasib yang sama," kata Rocky Gerung, dikutip detikcom, Senin (13/9/2021).
Menurut saya pernyataan Rocky ini cenderung memprovokasi dan memanfaatkan warga sekitar untuk ikut berkonflik dengan PT Sentul City sehingga menciptakan potensi keributan.
Anda yang lalai... (meminjam bahasa Anda: 'dungu'), karena membeli tanah tanpa cek-ricek dengan benar dan tuntas legalitasnya, malah Anda kemudian memprovokasi masyarakat untuk melawan Sentul City yang sudah menjadi bagian kehidupan mereka.
Tokoh publik seharusnya tidak provokatif, ikut mengipas-ngipas menjadikan persoalan tambah panas.
Rizal Ramli yang menanggapi persoalan Rocky Gerung seolah ikut 'ngambek' sama Sentul City. Melalui cuitannya RR mengkambinghitamkan 'Yang Kuasa' (kalau bukan Tuhan, yang kuasa dimaksud mungkin Presiden... Jokowi kan?).
"Pengusaha berani kurang ajar krn Yang Kuasa tidak bela rakyat," kata Rizal Ramli.
Lain lagi pejabat istana Ali Mochtar Ngabalin seakan bersorak dengan kasus yang menimpa Rocky Gerung. Ngabalin memberikan dukungan kepada PT Sentul City terkait somasi yang telah dilayangkan sebanyak tiga kali kepada Rocky Gerung. Bahkan, ia mendorong PT Sentul City untuk menaikkan kasus tersebut ke pengadilan.
Selain itu, Ali Ngabalin juga menyebutkan jika 'kadrun' harus bersiap-siap untuk menjenguk Rocky Gerung di penjara.
"Tuhan Yang Maha Adil mulai menunjukan kuasaNYA pd professor abal"&dungu. anda yg bisa menilai siapa sesungguhnya yg DUNGU dan TOLOL. bangun rumah diatas lahan orang? OMG, ingatkan kadrun" supaya tengok junjungannya terancam tuh ntar lagi nyusul yahya & sugi nur Gaspul Sentul City," tulisnya.
Kasus personal diseretnya selalu ke arah politis... gak elok mas, dan terkesan manja-butuh perhatian.
Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Sentul City memberikan banyak lapangan pekerjaaan, penghidupan bagi warga sekitar terutama di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang.
Biarkan warga hidup tenang dan tentram, bejuang menghadapi ekonomi yang sulit di masa pandemi, jangan diprovokasi dan dirusak kenyamanannnya.
Ujug-ujug Anda jadi "Hero" di siang bolong, seolah memperjuangkan nasib warga Bojong Koneng padahal lantaran Anda tengah kepepet menutupi 'kedunguan' Anda. Apa sehari-hari Anda bergaul dengan warga sekitar? Anda mungkin sibuk bermain di etalase.
Gentle saja akui kelalaian Anda saat membeli tanah, lalu cari solusi yang terbaik. Jangan gerang-gerung gak jelas... Makin gering anda Bung!
Hentikan kegaduhan terus-menerus, rakyat sudah muak dengan perilaku para tokoh yang mempermainkan emosi rakyat dengan provokasi tanpa mampu memberikan solusi bagi kehidupannya.
Rocky Gerung vs Sentul City Bukan Konflik Politik
Daerah Bojong Koneng sudah lama terkenal banyak kasus tumpang tindih kepemilikan lahan karena banyak 'biong nakal' (makelar tanah) yang ada disana. Bahkan pernah oknum kepala desanya pun jadi 'biong' dan dipenjara.
Mungkin Rocky Gerung (RG) ingin tanah lebih murah, membeli di luar kawasan Sentul City tapi melalui orang yang salah. Terbukti makelarnya masuk penjara karena persoalan tanah.
Haris Azhar selaku kuasa hukum RG dalam surat jawaban somasi pertama menyatakan Rocky Gerung memperoleh tanah tersebut secara patut dan sah menurut hukum sesuai dengan Surat Pernyataan Oper Alih Garapan yang juga telah dicatatkan di Kelurahan Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor dengan Nomor 592/VI/2009 tertanggal 1 Juni 2009.
Ternyata tanah yang dibeli RG tersebut berada dalam SK masterplan milik Sentul City, dan Sentul memiliki sertifikat induknya dengan SHGB Nomor 2412 dan 2411 Desa Bojong Koneng.
Persoalan RG dengan Sentul City ini murni persoalan pribadi RG karena 'kedunguannya' membeli tanah pada orang yang salah.
Sentul City memberikan somasi kepada semua yang menduduki tanah yang menjadi wilayahnya, bukan hanya pada RG.
Sekelas Rocky Gerung tentu harusnya mempelajari dulu legalitas dengan baik, bisa tanya ke BPN, dinas tata ruang dan instansi terkait soal tanah yang dibeli agar tidak bermasalah di kemudian hari.
Kalau penjual bermodal kwitansi dan penguasaan fisik, tentu sangat beresiko. Disinilah 'kedunguan' RG.
Gak masalah RG untuk membela diri tapi sangat disayangkan jika permasalahan ini dipolitisir, karena berpotensi terus anak bangsa berkonflik seperti 'cebong-kampret'.
Kita berharap para tokoh bijak melihat bahwa persoalan ini adalah ranah pribadi RG, biar beliau menyelsaikan melalui jalur hukum dengan alat bukti yang dimilikinya.
Jika alat buktinya lemah tentu akan mempermalukan Rocky Gerung sendiri. Publik bisa mencemooh bahwa Rocky ternyata 'dungu' juga dalam perkara ini.
Justru RG bisa dinilai menyerobot tanah milik Sentul City, memaksa menduduki walau paham bukan haknya yang sah.
RG jangan manja. Jika tau bukan miliknya, merengek, ngambek, lalu menggalang dukungan politis dan salahkan pemilik yang sah /pengusaha.
Buktikan saja alas hak, bukti bayar, sertifikat induk dan minta penjelasan tata ruang. Dari situ semua akan terang benderang.
Pengembangan lahan sesuai masterplan yang menjadi acuan pengembang yang sudah disetujui oleh para pihak terkait, termasuk masyarakat disana.
Jadi jangan menyimpulkan ini konflik politis, rasis dan seolah konglomerat vs rakyat, kacau dong... kapan bangsa kita membangun dengan tenang. (*)
Loading...
loading...