CMBC Indonesia - Otoritas China kembali mengerahkan puluhan pesawat militernya ke dekat wilayah Taiwan, pekan ini.
Langkah ini disebut bertujuan menunjukkan kemarahan China atas keinginan Taiwan bergabung dengan kemitraan trans-Pasifik atau yang dikenal sebagai CPTPP.
Seperti dilansir Bloomberg, Jumat (24/9/2021), Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya menyebut total 24 pesawat militer China terbang ke dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan pada Kamis (23/9) waktu setempat.
Jumlah itu disebut sebagai yang terbesar yang pernah dikerahkan China ke zona pertahanan Taiwan dalam sehari sejak Juni lalu, saat 28 pesawat militer China dikerahkan ke dekat Taiwan hanya dalam waktu sehari.
Sejumlah pejabat Taiwan, seperti dilansir AFP, menuturkan bahwa puluhan pesawat militer China yang dikerahkan ke Taiwan itu juga termasuk 18 jet tempur China dan dua pesawat pengebom berkemampuan nuklir.
Pengerahan puluhan pesawat militer China itu dilakukan sehari setelah Taiwan mengumumkan pihaknya mengajukan diri untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
China sendiri juga mengajukan diri untuk bergabung CPTPP pekan lalu.
Di masa lalu, China memanfaatkan penyusupan udara skala besar semacam ini untuk mengisyaratkan kemarahannya pada Taiwan karena menantang klaim China atas kedaulatan pulau tersebut.
Perselisihan China dan Taiwan tidak terbatas pada manuver militer saja, karena para pejabat kedua negara juga saling adu argumen soal keinginan Taiwan bergabung dengan CPTPP.
"Kami dengan tegas menentang setiap hubungan resmi antara Taiwan dan negara manapun, dan dengan tegas menentang bergabungnya Taiwan dengan perjanjian dan organisasi apapun yang bersifat resmi," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam konferensi pers pada Kamis (23/9).
Otoritas Taiwan merespons dengan menyebut China tidak berhak berkomentar soal pengajuan Taiwan untuk bergabung CPTPP. Ditegaskan juga oleh Taiwan bahwa pemerintah China tidak mewakili rakyat Taiwan di panggung internasional.
"Pemerintah China, dengan tindakannya yang hanya ingin menggertak Taiwan di komunitas internasional, menjadi penyebab meningkatnya permusuhan lintas selat," sebut Kementerian Luar Negeri Taiwan dalam pernyataannya.(detik)
Loading...
loading...