CMBC Indonesia - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta membela Gubernur Anies Baswedan yang dituding Plt Ketum PSI Giring Ganesha sebagai pembohong. Anggota DPRD DKI Jakarta F-PKS Abdul Aziz menegaskan pernyataan eks vokalis Nidji itu bisa dipidana jika dilaporkan ke polisi.
"Oh iya (berpotensi pidana), itu pencemaran nama baik kalau memang dilaporkan ya. Saya kira kalau mau diseriusin sama Gubernur, nanti jadi kasus hukum. Saya kira Gubernur cukup bijak menangani hal-hal begini," kata Abdul Aziz saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).
Ketua Komisi B itu menganggap pernyataan Giring sebagai omongan tak berdasar. Aziz juga menyarankan Giring mempelajari permasalahan Ibu Kota sebelum berkomentar.
"Saran saya kepada Mas Giring, tolong pelajarilah tentang DKI. Mungkin pengetahuan beliau terbatas, apa yang sudah dicapai atau belum sama Pak Gubernur," ujarnya.
Aziz kemudian menyinggung keberhasilan Anies merealisasikan janji kampanyenya selama 4 tahun memimpin Jakarta. Dia meminta agar pencapaian ini tak dipandang sebelah mata.
"Kita kan lihat berdasarkan data bicaranya, dari 23 janji Gubernur yang diputuskan kegiatan strategis daerah sampai sekarang terpenuhi 75 persen dan ini prestasi luar biasa," imbuhnya.
Terpisah, Ketua F-PKS DPRD DKI Ahmad Yani meminta Giring membuktikan tudingan pembohong ke Anies. Yani menilai pernyataan Giring harus dipertanggungjawabkan.
"Jadi kalau seseorang itu menyatakan terhadap orang lain, silakan dibuktikan pernyataannya. Jangan asal berbicara," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam video yang viral di media sosial, Giring menyatakan Anies selalu menampakkan diri peduli terhadap penderitaan rakyat di masa pandemi. Padahal sesungguhnya hanya pura-pura peduli.
"Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat Pemilihan Presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata Giring.
Giring mengingatkan APBD DKI Jakarta dibelanjakan Anies demi kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon Presiden RI 2024. Dia mengabaikan suara rakyat yang meminta pembatalan Formula E itu. [detik]
Loading...
loading...