CMBC Indonesia -Sekelompok massa mengatasnamakan Aliansi Emak-emak Menggugat mengungkapkan rasa kekecewaannya atas beberapa kasus hukum yang melibatkan oknum aparat kepolisian.
Mulai dari kasus kebebasan berpendapat, hingga adanya kasus asusila kepada masyarakat.
"Yang paling memperihatinkan adalah saat seorang oknum polisi membanting mahasiswa di Banten. Saat polisi pegulat itu meminta maaf, Fariz (korban) masih memegang lehernya untuk meredakan rasa sakit sehabis dibanting. Ini memprihatinkan," kata Koordinator Lapangan Aliansi Emak-emak Menggugat, Andi Nenie Sri Lestari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/10).
Tang tak luput dari sorotan publik juga kasus dua oknum penyidik Polsek Kutalimbaru, Deliserdang diduga melakukan penyalahgunaan kewenangan dengan mencabuli dan memeras istri tahanan berinisial MU (19) belum lama ini.
"Bahkan kasus ini sudah diamini Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi," jelasnya.
Belum lagi adanya kasus dugaan asusila yang dilakukan oleh mantan Kapolsek Parigi, Pitu IDGN terhadap S (20), anak seorang tahanan. Iptu IDGN sendiri sudah menjalani sidang kode etik di Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulteng.
Tak sampai di situ, pada pertengahan Oktober ini, publik dihebohkan dengan kabar Kapolsek Parigi, Iptu I Dewa Gede Nurate rudapaksa anak seorang tahanan. Buntut kasus tersebut, Iptu I Dewa Gede dicopot dari jabatannya.
Andi Nenie melanjutkan, kasus lain yang memprihatinkan dan mencoreng nama baik institusi Polri adalah penembakan buronan kasus penganiayaan dan pembakaran atas nama Ilham, warga Masamba Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Pasalnya, Ilham ditembak lima kali karena petugas beralasan buron kasus 2014 lalu tersebut melawan saat akan ditangkap 9 Oktober 2021 lalu.
"Belakangan terungkap, kalau Ilham ternyata tidak melawan saat hendak ditangkap. Akibatnya, Kasat Reskrim Polres Lutra AKP Amri dimutasi ke Polda Sulsel. Serta banyak lagi kasus lain yang menyeret institusi kepolisian," tegasnya.
Atas dasar itu, Aliansi Emak-emak Menggugat menggelar aksi di Jalan Merdeka-Katedral, Bandung, Kamis siang ini.
"Orasi dilakukan di depan Polwiltabes Bandung. Kami meminta usut tuntas kekerasan aparat kepolisian kepada masyarakat sipil," tandasnya. (RMOL)
Loading...
loading...