CMBC Indonesia - Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Endriansah alias Rian mengecam keras pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang menuding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah berbohong soal Pilgub DKI 2024.
"Saya bingung sama Ketua DPRD DKI. Dia itu lagi parno atau panik? Kok sebar hoax," kata Rian dalam keterangannya yang dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Senin (11/10).
Rian menilai, selama ini Anies sejalan dengan Presiden Joko Widodo terkait penanganan pandemi Covid-19, pembangunan Jakarta, hingga program besar DKI lainnya.
Rian berharap Prasetio bersikap bijak dan netral dalam mengemban jabatan sebagai pimpinan DPRD.
"Contohnya Mbak Puan Maharani yang sejalan dengan eksekutif," kata Rian.
Hal senada dikatakan pengamat politik nasional, Tamil Selvan. Menurutnya, Ketua DPRD sepatutnya menyuarakan suara rakyat.
"Bukan justru menyuarakan kepentingan pribadi atau golongan," kata Tamil.
Tamil berharap Prasetio bisa bersikap dewasa dan bijak dalam berpolitik.
"Ingat, negarawan berjuang untuk rakyat bukan nafsu dan menebar kebencian. Ini ada kesan framing negatif yang ditebar Ketua DPRD," ucap Tamil.
Tudingan ini bermula ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi pembicara dalam forum Workshop Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) 2021 di Bali, Senin lalu (4/10).
Dalam dialog yang dipandu politikus PAN sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani tersebut, Anies membahas banyak hal. Mulai dari pembangunan di Jakarta, penanganan pandemi, hingga strategi menghadapi kritik.
Tak disangka bahwa hasil diskusi tersebut begitu viral hingga memancing pro dan kontra oleh berbagai pihak.
Salah satunya Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus politikus PDIP, Prasetio Edi Marsudi, yang menuding Anies berbohong terkait Pilgub 2024 dan rencana untuk mengganjal Anies maju dalam proses demokrasi tersebut.
“Kebetulan saya yang jadi moderatornya, jadi tahu persis apa yang kami bicarakan. Selama sesi, tidak ada sedikitpun kami menyinggung soal Pilgub, apalagi keluar statement dari Pak Anies yang mengaitkan Pilgub 2024 adalah usaha mengganjal dia. Tidak ada,” kata Zita saat dikonfirmasi, Minggu (10/10).
Zita juga menyarankan agar pihak-pihak yang menuding terkait Pilgub 2024 dan upaya mengganjal Gubernur Anies untuk maju di Pilgub 2022 untuk melihat secara utuh video yang telah ditayangkan di Yotube PAN TV tersebut. Sehingga dapat dilihat secara jelas isi sekaligus hal-hal apa saja yang dibahas dalam dialog tersebut.
“Sebaiknya tunjukan bukti Gubernur Anies pernah bilang bahwa Pilgub 2024 untuk mengganjal Gubernur Anies. Kan ramai yang menuding soal itu, katanya ada di sesi bicara dengan PAN. Tunjukkan di mana Gubernur Anies mengesankan seperti itu di videonya. Kalau ada pihak yang menafsirkan secara bebas saat acara Bimtek PAN, itu ya salah banget,” kata Zita.
Ditegaskan Zita, pembahasan yang mereka lakukan hanya seputar pembangunan Jakarta. Pun soal Anies saat purnatugas jadi Gubernur.
"Saya pikir, kita jangan menuding yang berlebih. Kalau ada pembicaraan beliau yang seperti itu di luar acara Workshop PAN, silakan saja klarifikasi langsung beliau," demikian Zita.
Sebelumnya, Prasetio Edi Prasetio menganggap Anies berbohong soal Pilkada DKI yang mundur dari 2022 ke 2024. Dia bahkan menekankan agar Anies jangan seolah-olah membangun narasi pemerintah pusat mengundurkan Pilgub DKI untuk mengganjal ambisi politik Anies.
Dalam keterangan tertulisnya, Prasetio melampirkan dua konteks. Pertama pernyataan Anies soal kampanye ketika berbicara di acara PAN di Bali.
Kedua pendapat relawan Anies, Geisz Chalifah, bahwa jagoannya tak bisa lagi memperpanjang masa jabatan lantaran Pilgub diundur ke 2024.(RMOL)
Loading...
loading...