CMBC Indonesia - Beberapa waktu lalu beredar berita mengenai pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah yang melupakan keluarganya di Lampung.
Gus Miftah disebut jarang menemui orang tua dan saudara kandungnya yang tinggal di Lampung.
Berita itu menyebutkan Gus Miftah sudah tidak pernah pulang ke rumah orang tuanya di Lampung sejak delapan tahun lalu.
Pun ada ceramah di Lampung, Gus Miftah dikabarkan tidak pernah mampir menemui orang tuanya.
Kabar Gus Miftah sudah melupakan orang tua dan keluarga di Lampung dibantah Muhrodi, ayah kandung Gus Miftah.
Ditemui Suaralampung.id di kediamannya di Desa Adiluhur, Kecamatan Jabung, Lampung Timur, Muhrodi mengakui Gus Miftah adalah sosok yang perhatian dengan keluarga utamanya kedua orang tuanya.
Mengenakan kopiah hitam, kemeja putih dan sarung warna biru, Muhrodi tampak istirahat santai di kursi kayu di depan rumahnya pada Kamis (7/10/2021) siang. Pandangan pria 73 tahun itu tampak tenang dan berwibawa.
"Ya tidak mungkin kalau tidak pernah komunikasi, namanya orang tua sama anak ya pasti sering komunikasi meskipun jauh, tapi kan komunikasi kalau pas penting," terang Muhrodi.
Pria sepuh tersebut menegaskan bahwa tidak ada keterbatasan soal komunikasi dengan Gus Miftah.
Bahkan kata dia, baru saja pendakwah marjinal itu bersilaturahmi ke rumah ayahnya di Desa Adiluhur, Kecamatan Jabung, Lampung Timur.
"Bahkan, baru kemarin (Rabu) anak saya main ke sini, silaturahmi, dari jam 4 sore sampai jam 8 malam".Kata ayah lima anak tersebut.
Muhrodi menceritakan sejak lulus Sekolah Dasar, (SD) saat usia 12 tahun, Mifta'in Anam belajar ngaji di Pondok Pesantren Misbahul Ulum, yang ada di Lampung Tengah.
Enam tahun "ngaji" di pondok tersebut, setelah itu Mifta'in Anam kuliah di UIN Sunan Kalijaga.
"Mifta'in Anam itu ya Gus Miftah, anak ketiga kami dari lima bersaudara, setelah menimba ilmu di Jawa diberi nama sama Gus Dur, Miftah Maulana Habiburrahman," ungkap Muhrodi.
Muhrodi mengakui, pada 30 Agustus 2021, bersama istri dan keluarga berkunjung ke Pondok Pesantren Misbahul Ulum, Lampung Tengah.
Di sana sang anak ada acara. Selain untuk mendengarkan anaknya "ngaji", Muhrodi dan keluarga juga bersilaturahmi dengan keluarga besar, sebab pemilik Ponpes Misbahul Ulum masih keponakan Muhrodi.
"Ya wajar kami berkunjung ke Ponpes Misbahul Ulum saat putra saya rawoh (ngaji), dan sekaligus bersilaturahmi keluarga besar".Kata pria sepuh tersebut.
Terkait informasi Gus Miftah melupakan orang tua, menurut Muhrodi, itu tidak benar.
Muhrodi memaklumi anak ketiganya jarang berkunjung karena memiliki kesibukan sebagai seorang pendakwah. Selain itu kata dia, kini Gus Miftah tinggal di Yogyakarta mengasuh Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman.
"Ya wajar Miftah jarang ke sini, karena kesibukannya, apa lagi Miftah juga memiliki Pondok Pesantren jadi wajar setiap rioyo (lebaran) Miftah sibuk banyak tamu," kata Muhrodi.
Menurut Muhrodi, biar pun terhalang jarak, Gus Miftah tetap perhatian dengan dirinya dan istrinya.
"Gus Miftah tidak sombong, meskipun sejak usia 12 tahun pisah sama keluarga, setelah sukses tetap perhatian sama orang tua," kata dia.
Muhrodi mengaku Gus Miftah sering mengiriminya uang untuk kebutuhan sehari-hari. [suara]
Loading...
loading...