CMBC Indonesia - Pada 23 Oktober kemarin, saat kunjungan ke Reaktor Riset Shahid Fakhrizade di Teheran dalam rangka Islamic Unity Week, Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi menyatakan kesiapan Iran untuk bekerja sama dengan negara-negara Islam di bidang industri nuklir.
Kamalvandi mengatakan, kerja sama nuklir Iran dengan negara-negara Islam bisa dilakukan guna membuka jalan bagi peradaban Islam yang baru.
“Kami siap bekerjasama dengan dunia Islam dalam pengembangan teknologi nuklir yang sejalan dengan kesejahteraan umat dan masyarakat Islam, guna membuka jalan bagi peradaban Islam baru,” kata Kamalvandi dalam sambutan memperingati kelahiran Nabi Muhammad, dikutip dari Sputnik, Minggu 24 Oktober 2021.
Mengacu pada kesatuan kekuatan, Kamalvandi mencatat bahwa aset dunia muslim saat ini adalah hasil dari upaya para ilmuwan yang berkelanjutan. Dia juga membanggakan kemampuan Iran dalam hal pengembangan nuklir.
“Di sini, kami (Iran) telah melakukan segala upaya untuk mencapai batas ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir. Dan terlepas dari semua sanksi permusuhan di arena internasional, kami telah membuat langkah besar dalam industri nuklir,” imbuh Kamalvandi.
Sementara itu, Amerika Serikat kata Juru Bicara Departemen Luar Negerinya, Ned Price, dan seluruh sekutunya percaya bahwa negosiasi untuk menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, harus segera dilanjutkan.
JCPOA, yang diyakini bisa membuat Iran membatasi program nuklirnya, dengan balasan pencabutan sanksi internasional, telah hiatus pembahasannya sejak Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada tahun 2018 lalu. Gedung Putih kala itu kemudian menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.
Israel siap hentikan program nuklir Iran
Program nuklir Iran memang membuat geger dunia, utamanya negara-negara barat. Salah satu yang juga repot soal program nuklir Iran adalah sekutu Amerika Serikat, Israel.
Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid memperingatkan Iran agar menggunakan tentara mereka untuk memaksa menghentikan pengembangan nuklir.
“Iran telah secara terbuka menyatakan ingin memusnahkan kita. Kami tidak berniat membiarkan itu terjadi,” kata Lapid pada konferensi pers di Washington.
Sementara itu, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB akhir bulan lalu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, mengatakan bahwa Iran berusaha mendominasi kawasan Timur Tengah di bawah ‘payung nuklir’. Bennett juga mendesak upaya internasional untuk menghentikan kegiatan nuklir Iran.
Lewat kesempatan itu, Bennett juga mengisyaratkan potensi Israel yang akan mengambil tindakan sendiri untuk Iran terkait kekuatan nuklir.
“Program nuklir Iran telah mencapai titik penting, dan begitu juga toleransi kita. Israel tidak akan membiarkan Iran memperoleh senjata nuklir,” katanya kala itu.
Bennett menyebut, langkah nuklir Iran telah melewati semua garis merah. Dia pun menyerukan kepada dunia internasional untuk mengambil tindakan tegas kepada negara Islam tersebut.
“Program senjata nuklir Iran berada pada titik kritis. Semua garis merah telah dilewati. Jika kita berusaha keras, jika kita serius menghentikannya, jika kita menggunakan akal kita, kita bisa menang,” ujar Bennett. [hops]
Loading...
loading...