CMBC Indonesia - Kepemimpinan Joko Widodo-Maruf Amin di dua tahun ini terlalu ambisius terhadap pertumbuhan ekonomi, akan tetapi nyatanya ekonomi justru minus.
Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto mengatakan, kepemimpinan Jokowi di periode kedua memiliki janji manis saat Pemilu 2019 tentang perekenomian.
Jokowi ingin ekonomi bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern.
“Namun kenyataannya, di tengah gempuran pandemi pemerintah tetap ngotot genjot infrastruktur yang justru memiliki beban biaya tinggi akibat produktifitas melambat dan perekonomian mengalami kontraksi hebat," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/10).
Sehingga kata Satyo, alih-alih meroket, ekonomi nasional selama dua tahun kepemimpinan di periode kedua ini justru minus.
"Namun pemerintah selalu menyampaikan info yang ambisius terkait pertumbuhan ekonomi," pungkas Satyo. [rmol]
Loading...
loading...