CMBC Indonesia - Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) bakal diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021. Nama Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf menguat di bursa ketua umum PBNU.
"Selama ini ada dua calon yang sudah menguat, satu Kiai Said Aqil Siradj sebagai incumbent, Yahya Staquf itu. Kalau Yahya Staquf itu memang sudah declare, tetapi kalau Kiai Said siap maju karena diminta oleh banyak wilayah karena dianggap membawa NU lebih bagus terutama di dunia pendidikan," kata Ketua PWNU DKI, Syamsul Maarif, kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).
Perihal mekanisme pemilihan ketua umum, Syamsul mengatakan sempat muncul perbedaan pendapat di Munas dan Konbes NU 2021. Menurut dia, mayoritas setuju ketua umum dipilih oleh pemilik suara yang sah yaitu PWNU dan PCNU.
"Kalau untuk ketua umum memang kemarin sempat perbedaan pendapat tapi masih mayOritas memilih dipilih secara one man one vote," ujar Syamsul.
Selain itu, Syamsul menjelaskan Muktamar Ke-34 NU itu nantinya harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, kata dia, muktamar bakal dihadiri banyak orang.
"Ya jadi kemarin itu keputusan muktamar akan dilaksanakan pada 23 sampai tanggal 25 Desember dengan catatan, pertama tentu dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Yang nomor kedua harus mendapatkan izin dari Satgas Covid karena memang agak riskan muktamar ini akan dihadiri kurang lebih bisa 5 ribuan orang, itu minimal maka harus mendapatkan izin dari Satgas Covid," ujar Syamsul.
Syamsul juga mendengar ada usulan yang disampaikan sejumlah pihak agar Habib Luthfi bin Yahya menjadi Rais Aam PBNU. Habib Luthfi dinilai sosok ulama karismatik yang tepat mengisi posisi Rais Aam.
"Ada perkembangan baru di jajaran syuriah itu. Sekarang Habib Luthfi itu ada yang meminta jadi rais aam, jadi di kepengurusan NU itu ada rais aam dan ketua umum," ujar Syamsul. [detik]
Loading...
loading...